"Maaf ya, kami mahal, karena resikonya memang besar," ungkapnya. Beliau memberikan tips, kalau memang terpaksa harus meminjam, maka pertama kali meminjamlah pada teman juga keluarga. Kalau memang tidak memungkinkan, kedua pinjamlah ke Pegadaian. Mengapa pegadaian? Karena ya tahu sendiri gimana prinsipnya pegadaian kan? Ketiga, pinjam ke lembaga keuangan dan bank yang berada di sekitar kita. Kalau ketiganya tidak dapat dilakukan lagi. Maka pilihan keempat, silakan dijatuhkan pada Fintech Lending, alias pinjaman online.
Ini menariknya TunaiKita. Mereka bukan hanya sekedar fintech yang memberikan inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia, namun juga mengajak para masyarakat untuk cerdas dalam proses pinjam meminjam. Terlebih meminjam online. Menurut mas Andry, kita konsumtif boleh-boleh saja, namun jangan untuk kebutuhan sehari-hari. Meminjamlah untuk kebutuhan bisnis, atau kebutuhan yang bisa membuat produktif.
--
Hmm saya pribadi belum pernah pinjam meminjam secara online. Karena memang merasa belum membutuhkan meminjam uang pada fintech. Nah, kalau teman-teman memang merasa membutuhkan pinjaman, untuk mengembangkan usaha, sah-sah saja untuk meminjam di aplikasi pinjaman online seperti TunaiKita ini. Tapi kalau memang tidak perlu-perlu banget, yaa tidak perlu meminjam, kan? : )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H