Nah dari pernyataan tersebut, saya semakin penasaran, sampai kapan pembangunan mall ini akan terus dilakukan karena mall bagai khalayak awam adalah tanda dimana kota itu makmur, judging-nya gitu. Mall adalah tempat masyarakat menengah keatas memanjakan diri. Lalu kalangan bawah? Menikmati pasar tradisional sudah syukur.
Ah panjang bener ya background pertanyaan saya. Jadi ya gitu, kapan pembangunan mall mall ini berakhir bu wali? Selain karena alasan di paragraf atas ini. Alasan lain adalah, Mall atau Pusat Perbelanjaan dengan gedung-gedung bertingkat akan menimbulkan tundaan di entrance dan exit parkirannya. Tentu akan menimbulkan kepadatan di waktu waktu tertentu bukan? Saya yakin memang sudah dilakukan analisis dampak eksternalitasnya, tapi tetap saja kondisi lapangan tidak akan diprediksi dengan mudah. Saya yang kurang lebih 7 tahun berkelana kota Surabaya bisa merasakan perbedaan jalanan dulu dengan sekarang. Semakin kesini semakin padat, banyak mobil-mobil berplat baru bergerak di jalanan Surabaya. Dengan kondisi Kota Surabaya yang angkutan umumnya masih berbenah dan pernyataan yang saya lihat di livetwit #KompasianaModis. Saya lagi lagi bertanya, sampai kapan pembangunan Pusat Perbelanjaan di Surabaya ini dilaksanakan?
Salam,
Surabaya 23 Maret 2014
*Eh tapi kemarin kok gak kelihatan mas Febri yaa, ajudan bu wali yang ganteng hehe... ampun mas, cukuplah waktu itu dipelototin waktu telat 'ngantor' :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H