2.kita harus peduli pada siswa (peserta didik).
3.kita harus peduli kepada anak remaja karena para pemuda pemegang masa depan.
4.Membantu dalam proses penyesuaian sosial
5.Membantu proses pemecahan masalah.
Maka dari itu kita harus belajar tentang bimbingan dan konseling agar bisa membimbing peserta didik (remaja) untuk masa depan. Tapi sayangnya saat ini banyak kasus yang dialami para peserta didik (remaja), salah satunya kurangnya rasa percaya diri.
    Penyebab munculnya rasa kurang percaya diri ada beragam dan berbeda pada setiap orang. Faktor yang menyebabkan kurangnya rasa percaya diri atau sering disebut Insecure bisanya pernah mengalami pengalaman buruk, pernah mengalami penindasan, tidak yakin dengan kemampuan pribadi, maupun trauma.
Seorang yang mengalami insecure cenderung merasa dirinya tidak berharga, enggan bersosialisasi, dan mudah setres. Selain itu, insecure yang tidak ditangani dengan tepat juga berisiko menimbulkan berbagai macam masalah Kesehatan mental, yaitu gangguan kecemasan, gangguan makan, hingga depresi. Seperti pada judul di atas DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA. Untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa kita harus menggunakan proses bimbingan dan konseling dengan cara sebagai berikut:
Proses Bimbingan dan Konseling:
1.Penilaian : mengidentifikasi kebutuhan siswa melalui berbagai metode.
2.Perencanaan : merancang setrategi berdasarkan penilaian.
3.Intervensi : melaksanakan sesi konseling dan intervensi.