Mohon tunggu...
Lintang Fatihah
Lintang Fatihah Mohon Tunggu... -

Tak selalu indah seperti apa yang kita lihat. Tak selalu merdu seperti apa yang kita dengar. Terkadang.. Indah hanya sekedar batas pandangan mata. Merdu hanya sekedar batas pandangan telinga. Mata seringkali berpura-pura buta. Telinga seringkali berpura-pura tuli. Hingga lupa bahwa kita hanyalah jiwa yg terlahir dari secuil masa..

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Perang Perasaan Part III

17 Maret 2016   13:04 Diperbarui: 17 Maret 2016   13:14 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku kenapa masih saja mencintai lelakimu. Gila memang. Bahkan aku masih mengharapkannya bisa hidup dengan lelakimu. Tanpa sedikitpun terbesit doa untuk keburukan kalian. 

Aku hanya menunggu keajaiban. Keajaiban dari Dzat yg merajai hati.

 

 

Bii, aku tak tau harus berdoa yg seperti apa dan bagaimana?

Aku hanya meminta yg terbaik kpd-Nya. Terbaik untukmu, untukku, mereka dan semuanya.

Andai kau mau berjuang, aku masih setia menantimu bii..

Walau ku tau semua tak mudah. Bahkan setelah itu pun semua tidak akan mudah. Tapi aku yakin kita bisa melewatinya bersama2, berbagi semangat lewat doa..

 

Tuhan, maafkan sekeping hati ini jika menyalahi hal yg kau cintai. Aku percaya ENGKAU lebih tau apa yg ada dalam hatiku, benar salah pun itu..^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun