Mohon tunggu...
Tata Tambi
Tata Tambi Mohon Tunggu... Guru - mengajar, menulis, mengharap rida Ilahi

Belajar menulis. Semoga bermanfaat dunia dan akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebelum Paceklik Tiba (Petani 2 Negeri #33 dari 60)

24 Januari 2025   05:15 Diperbarui: 22 Januari 2025   10:14 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.tagar.id/Asset/uploads2019/1606499550510-menanam-pohon.jpg

"Orang-orang kaya membawa derajat yang tinggi dan kenikmatan abadi," adu mereka.

"Maksud kalian?" tanya beliau.

"Mereka salat sebagaimana kami salat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa. Mereka bisa bersedekah, tapi kami tidak sanggup bersedekah. Mereka bisa membebaskan budak, sedangkan kami tidak mampu membebaskan budak."

"Maukah kalian kuajari sesuatu yang dengannya kalian bisa menyusul orang yang telah mendahului kalian dan kalian pun bisa mengungguli orang yang akan datang setelah kalian? Tidak ada seorang pun yang lebih baik daripada kalian, kecuali orang yang melakukan seperti yang kalian lakukan?"

"Tentu, wahai Rasulullah,"sahut mereka.

"Bertasbih, bertahmid, dan bertakbirlah di akhir setiap salat (masing-masing) 33 kali."

Ternyata hal itu pun didengar oleh kalangan hartawan saleh yang menyebabkan rasa iri dari kaum fakir tadi. Mereka juga melakukan amalan lisan tadi dan tidak mau berpangku dengan amalan harta mereka. Melihat hal ini, kaum fakir kembali mengadukan hal ini kepada Nabi, "Saudara-saudara kami dari kalangan hartawan mendengar apa yang kami lakukan lalu mereka melakukan seperti yang kami lakukan" ( HR Muslim, 595).

Telah ada teladan baik dari mereka. Dan, mereka adalah sebaik-baik generasi setelah para nabi. Mereka bersegera, berkejaran. Lalu, kenapa kita selalu ketinggalan? Singkap selimut, singsingkan lengan baju dan celana. Bangun, sebentar lagi subuh! Bangkitlah, fajar hampir merekah! (Serial Petani 2 Negeri, Karya Hayik El Bahja, #33 dari 60)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun