Kalau manusia tahu apa yang akan terjadi esok hari dan kehidupan kelak di mahsyar yang menghampar, pastilah dia tidak akan puas dengan apa yang telah ia usahakan. Tentulah ia akan banyak bersegera dan mencari tanaman lain yang mungkin bisa ia semai sedini mungkin, sebanyak yang ia bisa. Nabi bersabda, "Andai seorang mukmin mengetahui hukuman yang ada di sisi Allah, niscaya tak seorang pun mengidamkan surga-Nya. Dan, andai seorang kafir mengetahui rahmat yang ada di sisi Allah, niscaya tak seorang pun berputus asa dari surga-Nya" (HR Al-Bukhari, 6.469 dan Muslim, 2.755).
Beliau juga bersabda, "Demi Allah, andai kalian mengetahui apa yang kuketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Kalian tidak akan bersenang-senang dengan wanita di atas ranjang, dan kalian akan keluar ke jalan-jalan memohon kepada Allah, 'Sungguh, aku ingin andai aku adalah sebatang pohon yang terpotong" (HR At-Tirmidzi, 2.312. Dihukumi hasan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, 3.380).
Terutama bagi yang telah melakukan dosa. Allah berfirman, "Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)."
"Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya,"
"supaya jangan ada orang yang mengatakan: "Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah)" (QS Az-Zumar: 54-56).Â
Tak cukup dengan hanya melakukan, tapi seolah Allah berseru, "Bersegeralah, kejarlah!"
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa" (QS Ali Imran: 133).
"Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar" (QS Al-Hadid: 21).
"Laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba" (QS Al-Muthaffifin: 26).
Ya, itulah, "Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan" (QS Al-Baqarah: 148).
Para sahabat Nabi adalah insan-insan pilihan yang tak lantas puas dengan amaliah wajib yang telah mereka tunaikan. Mereka yang fakir harta bahkan meminta amalan tambahan yang melejitkan mereka mengungguli kawan-kawan mereka yang mengorbit melalui kelebihan harta mereka. Dalam sebuah hadis, tersebutlah kaum papa dari kalangan Muhajirin yang mendatangi Rasulullah.