Tak hanya itu, terdapat juga sisa peninggalan gamelan yang sudah rusak serta botol-botol, kendi, dan tempat penggorengan yang sudah habis dilahap abu vulkanik. Bangunan museum terdiri dari tiga ruangan, yakni ruang tamu, kemudian tiga kamar tidur, kamar mandi dan juga dapur.
Semua ruangan yang ada di bangunan ini menjadi saksi ganasnya ‘wedhus gembel’ yang menutup seluruh wilayah Cangkringan di tahun 2010 silam.
Beberapa tulisan juga tersirat mengingatkan kepada pengunjung, bahwasanya harta benda sewaktu-waktu bisa diambil oleh Sang Maha Kuasa. Saya dan Abang saya bergidik ngeri. Betapa seram dan kelamnya letusan Gunung Merapi pada saat itu.Â
Harga tiket museum ini gratis alias tidak dipungut biaya sepeser pun. Namun, untuk biaya parkirnya tetap bayar, ya. Harga parkir kendaraan motor 2 ribu rupiah dan mobil 5 ribu rupiah. Museum ini buka setiap hari dari pukul 08.00-16.00 WIB. (NA)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H