Sejak Ibunya meninggal dunia, beliau diusir oleh Kakaknya untuk menjual rumah peninggalan Sang Ibunda dan membuatnya tinggal di sebuah kos-an. Untuk mencari kos-an, beliau ditemani oleh Ibu Itje dan disitu benih cinta mereka tumbuh. Untuk mencapai impiannya, beliau menabung sebagian penghasilannya untuk membeli rumah peninggalan Sang Ibunda dengan atas Namanya. Bahkan, mempunyai usaha sampingan berupa Les Privat untuk mengumpulkan sebagian uangnya untuk membeli rumah.
- TabunganÂ
Bekerja sebagai pegawai pabrik dan mempunyai usaha sampingan berupa Les Privat, beliau mulai menabung sebagian hasilnya untuk mencapai impiannya. Dari hasil tabungannya, beliau berhasil mencapai impiannya membeli rumah peninggalan Sang Ibunda atas kerja kerasnya yang tidak mengkhianati hasil. Bahkan, untuk mendapatkan uang tambahan membeli rumah, beliau menjual motor bagusnya atas pemberian wali murid sebagai ucapan terima kasih karena didikannya berhasil masuk ke PTN Favorit pilihan anaknya.
- Menikah dengan Itje
Ketiga impian yang ditulis beliau tercapai dengan mulus tanpa hambatan. Akhirnya beliau melaksanakan perencanaan terakhir, yaitu menikah dengan seorang wanita yang dicintai, Itje Kusmana. Setelah menjalani pendekatan selama berbulan-bulan, akhirnya beliau memberanikan diri untuk melamar Ibu Itje dengan Manifesting yang dia jalani. Dari perencanaanya, beliau berhasil memilih Ibu Itje sebagai pasangan hidupnya.
Manifesting Bapak Gunawan dan Ibu Itje setelah Menikah
Setelah menikah, Bapak Gunawan dan Ibu Itje kembali merancang Manifesting yang dahulu pernah diterapkan beliau sebelum menikah. Rencana yang mereka lakukan, sangatlah bijak sambil berduduk santai di taman. Rancangan tersebut ditulis Bapak Gunawan di sebuah notes tua yang dia miliki. Adapun berbagai Manifesting yang dicatat beliau, yaitu;
- Rumah
Meskipun sudah memiliki rumah, ternyata rumah tersebut dibeli oleh Bapak Gunawan secara dicicil dengan melakukan cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari hasil tabungan beliau. Agar tidak ingin menambah hutang banyak, akhirnya Bapak Gunawan dan Ibu Itje berniat untuk melunasi biaya pengkreditan rumah dari sisa hasil simpanan mereka dan menjual motor bututnya, akhinya tercapai rumah peninggalan Sang Ibunda berhasil menjadi milik Bapak Gunawan seutuhnya.
- Punya Usaha
Mengingat kejadian musibah yang ditimpa mendiang Ibunya, Bapak Gunawan merancang untuk mempunyai bisnis agar mempunyai 'pegangan' di hati tuanya. Beliau ingat, masakan Ibu Itje memiliki rasa yang sedap, beliau menyarankannya untuk mempunyai bisnis catering untuk makan siang karyawan. Sedangkan beliau melanjutkan bisnis Les Privat. Bahkan, saat kondisi di Bandung mengalami resesi, pabrik tutup, dan terkena PHK, Bapak Gunawan memiliki ide kreatif untuk menjual sebagian hasil simpanan untuk membuat usaha Warung Makan khusus Mahasiswa disaat tengah berjuang sakit kerasnya.
- Anak Sholeh dan Pintar
Mereka berbahagia karena memiliki dua jagoan, Satya dan Saka. Namun, meredup ketika beliau mengidap Kanker Paru-Paru kronik dan divonis memiliki sisa umur hanya satu tahun. Tidak ingin mereka kehilangan sosok 'Bapak', beliau habiskan untuk membuat rekaman video yang berisi wejangan dan nasihat kehidupan sampai tumbuh dewasa.Â
Tujuan beliau membuat rekaman, sebab menginginkan Satya dan Saka tumbuh menjadi Anak yang Soleh dan Pintar. Hingga menghembuskan nafas terakhir, Ibu Itje mengizinkan mereka untuk memasangkan rekaman Sang Bapak di Hari Sabtu. Berkat rekaman beliau, Satya dan Saka tumbuh menjadi anak yang Soleh dan Pintar, serta berprinsip pesan Sang Bapak.
- Anak Selesai Sekolah
Meskipun beliau tidak berada di sisi Satya, Saka dan Istrinya, tetapi berhasil mendidik mereka sampai selesai sekolah. Semua berkat perencanaan bijak Bapak Gunawan dan Ibu Itje saat mereka belia. Mengumpulkan sebagian penghasilan dan merancang biaya Pendidikan Satya dan Saka yang akhirnya memiliki karir yang sangat bagus.Â
Satya bekerja sebagai Engineering di Perusahaan Offshore, Balikpapan dan memiliki Istri bernama Rissa dan 3 (Tiga) anak yaitu, Ryan, Miku dan Dani. Sedangkan, Saka bekerja sebagai Scientist dan Head of Research and Development di pabrik produksi Skincare, Jakarta.