Jadi Ojek Online untuk Meringankan Beban Atau Malah Merugikan
Minggu l 08 November 2020 | 02 : 25 PM
TANGERANG - Ojek adalah salah satu modal transportasi andalan terutama karena transportasi ini yang dianggap lebih dinamis menjangkau kawasan dekat maupun jauh dan dianggap lebih efisien waktu.
Edward Dewantoro (18) adalah salah satu contoh generasi muda yang bergabung menjadi mitra Gojek. Keputusannya ini agar dia tidak lagi merepotkan orangtua dengan beban biaya kuliah. Terutama di situasi yang makin sulit karena covid-19. Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi dari Universitas Muhammadiah Jakarta itu mulai mendaftar menjadi mitra ojek online sejak awal 2019 lalu.
Sejak bergabung menjadi mitra ojek online dia mampu menabung membayar uang kuliah serta membantu keluarganya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Menurut Edu sudah sewajarnya dia mulai membantu meringkankan beban orang tuanya.
"Saya rasa sebagai anak tertua udah harus bisa kerja. Ga enak kalau harus terus-terusan ngeberatin orang tua terutama keadaan selama pandemi yang cukup sulit. Saya juga masih ada adek-adek yang sekolah"
Supaya tidak mengganggu jadwal kuliahnya ketika menarik penumpang Edu, harus pintar-pintar membagi waktu. Biasanya dia akan menonaktifkan app sebagai driver dan fokus pada kuliah online-nya. Bagi dia menuntut ilmu tetaplah hal utama yang harus lebih diutamakan.
"Biasanya kalau ada kelas ya matiin dulu. Nanti baru lanjut nerima orderan" kata Edward
Tentunya karena sekarang masih dalam situasi pandemi Edu selalu ingat untuk mematuhi protokol yang ada seperti memakai masker dan sarung tangan serta menjaga kebersihan kendaraan maupun makanan yang akan di antar ke customer.
Namun disetiap perjalanan baru pasti ada tantangan baru. Edu bercerita dia banyak belajar dari pengalaman selama menjadi driver ojek online. Walaupun belum lama menggeluti pekerjaan ini tetapi, banyak bertemu orang dari berbagai latar belakang yang berbeda membuat Edu belajar untuk berkomunikasi lebih baik lagi dan belajar untuk lebih sabar.
Terkadang bertemu dengan beberapa customer yang kurang mengenakan sehingga adakalanya Edu merasa sedikit kecewa, kesal dan sedih ketika bertemu customer yang tidak bisa menghargai para driver ojek online.
"Pernah saya ujan-ujanan buat anter makanan ke customer terus saya bilang 'maaf mbak lama nunggunya hujan deres jadi saya neduh bentar' dijawab ramah 'iya gak apa' tapi akhirnya dia kasih rating rendah dan nulis komplain juga karena makananya gak sesuai s.ama yang biasanya dia dapet. Padahal makanannya udah saya iket rapet biar gak kena hujan"
"Saya juga pernah kena pembatalan order secara mendadak padahal makanan sudah di pesan, dimarahi karena datang terlambat padahal customer sedang buru-buru" kata Edu menceritakan pengalamannya
Menurut Edu dalam berkendara terutama saat membawa penumpang paling penting untuk menjaga keselamatan dan tetap pada batasan kecepatan tertentu untuk menghindari adanya kecelakaan selama di perjalanan. Meskipun sedang terburu-buru driver perlu waktu untuk mencapai lokasi temu, sehingga akan lebih baik jika terlambat, pemesanan ojek online dilakukan dari waktu sebelumnya untuk menghindari keterlambatan penjemputan.
Pengalaman pahit dan tidak menyenangkan seperti itu memang pasti ada kalanya terjadi. Tapi Edu lebih banyak mengambil sisi positif dari pengalaman-pengalaman yang dia dapatkan dan menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran baru di hidupnya.
Edu selalu bersyukur meski terkadang bertemu dengan customer yang kurang mengenakan tapi dia lebih sering bertemu dengan orang-orang baik. Bagi Edu melihat senyuman dari para pelanggan bisa menghilangkan rasa lelah terkena panas dan debu di jalan.
"Tapi alhamdulilahnya banyak banget customer yang baik kadang suka ada yang beliin saya makanan pas ada promo di applikasi (traktir driver) atau suka kasih tips buat saya. Walau cuma Rp 1000 atau Rp 2000 buat saya itu udah sangat membantu banget"
Ternyata selain berkuliah sambil nyambi menjadi driver ojek online, Edu juga aktif dalam kegiatan organisasi di kampusnya.
Penulis : Tasya Salsabilla
...................
[FORUM] Pertemuan 7 - Menulis Berita di Media Massa
Deksripsikan hasil analisis
Jawab
1. Fisik Berita :
a. Posisi berita ada di website Kompasiana.com dan dapat dilihat pada halaman pertama dan kedua untuk isi beritanya ()
b. Panjang naskah beritanya 15 paragraf
2. Teknis Berita
a. Lingkup berita : Regional
b. Jenis berita : Feature (bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur, menggugah simpati atau empati pembaca dan tidak terikat waktu karena memiliki keunikannya masing-masing)
c. Fokus berita : Suka duka selama menjadi ojek online terutama pada situasi ditengah pandemi seperti saat ini. Tapi narasumber yang kami wawancarai tetap bersyukur masih punya pekerjaan
3. Struktur Berita :
- Headline : Jadi ojek online untuk meringankan beban atau malah merugikan
- Lead : Ojek adalah salah satu modal transportasi andalan terutama karena transportasi ini yang dianggap lebih dinamis menjangkau kawasan dekat maupun jauh dan dianggap lebih efisien waktu.
- Body : Dari paragraf 3-14
- Leg : Di paragraf 15
Isi Berita :
a. Nilai berita : menarik, sangat menginspirasi, fakta bahwa Edward masih bersyukur di situasi yang cukup sulit saat ini. dengan penghasilan yang tidak tentu setiap harinya dan tetap bisa membagi waktu antara kuliah dan waktu menarik orderan sebagai driver gojek
b. Narasumber : Edward Dewantoro
🌻
Kelompok 9 : Tasya Salsabilla & Sarah Sechan
Diatas adalah jawaban dari tugas yang diberikan oleh Bu WIDIASTIANA VISTA WIJAYA sebagai dosen pengampu mata kuliah Penulisan Naskah Komunikasi.
Pada pertemuan ke 7 | 10/11/2020
Terima kasih 🙏
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H