Mohon tunggu...
Tasya NurhalizaPutri
Tasya NurhalizaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nasib Transportasi Becak yang Terlupakan di Era Digital

18 Desember 2022   10:15 Diperbarui: 18 Desember 2022   10:37 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Karena saya sudah tua dan gaptek jadi saya memilih becak sebagai transportasi sehari-hari. Apalagi saya sudah mengenal beberapa tukang becak dan mempunyai nomor telepon pribadinya jadi memudahkan saya untuk memesan becak," tutur Sadiyah ketika ditemui di kediamannya pada Selasa (13/12/2022).

Transportasi tradisional becak memang masih diminati oleh kalangan lanjut usia (lansia) karena keberadaan becak yang telah lama beroperasi di lingkungan masyarakat. Selain itu juga karena banyak lansia yang belum terbiasa dengan jasa transportasi online. Sejak virus Covid-19 merajalela di seluruh wilayah Indonesia, transportasi online semakin eksis dan menjadi pilihan utama masyarakat.

Namun, Sadiyah (71) memiliki pandangan yang berbeda. Ia mengatakan keraguannya dalam menggunakan jasa transportasi online. Karena ia merasa kesulitan dalam memesannya dan merasa cukup lama untuk menunggu kedatangannya. Sehingga ia lebih memilih untuk menggunakan jasa transportasi jika diperlukan.

"Kalau saya pribadi lebih memilih becak tetapi untuk masyarakat yang masih muda mungkin lebih memilih transportasi online. Saya terkadang merasa ragu ketika menggunakan jasa online karena tidak terbiasa dan kadang suka menunggu lama," tuturnya.

Walaupun demikian, Sadiyah (71) mengatakan bahwa ada kesulitan ketika menggunakan jasa becak yaitu ketika membayar. Alasannya adalah karena becak tidak menerapkan tarif pasti yang sesuai dengan jaraknya. "Mudah untuk dijangkau, hanya saja saya terkadang bingung mau bayar berapa yang padahal jangkauannya dekat tetapi saya merasa kasian karena mereka menggunakan tenaga sendiri," ujarnya.

Sadiyah (71), berharap untuk ke depannya masyarakat tetap menggunakan jasa becak sebagai pilihan transportasi alternatif dengan tujuan untuk menolong para pekerja becak mencari nafkah. Sehingga, becak dapat bertahan di tengah gempuran transportasi online yang sedang merajalela ini. 

Penulis: Tasya Nurhaliza Putri, NIM 11210511000171, Mahasiswi Jurnalistik Semester 3, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun