Mohon tunggu...
Tasya Ekalina
Tasya Ekalina Mohon Tunggu... Lainnya - Perempuan

Peaceminusone

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tantangan dan Pengembangan Sektor Indutri Kreatif: Danau Toba di Era Globalisasi

22 Desember 2020   08:11 Diperbarui: 22 Desember 2020   08:23 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan terhadap 10 destinasi wisata utama, Departemen Koordinasi Maritim (Kemenko Maritim) segera mengambil tindakan langsung untuk mencari masalah dan mencari solusi, serta bertindak cepat, terutama untuk Danau Toba, Departemen Koordinasi Maritim perkapalan, perikanan dan Rahman Hidayat, Wakil Menteri Pariwisata, menjelaskan saat ini pemerintah sedang melakukan proses lelang terkait keseluruhan perencanaan dan integrasi industri pariwisata Danau Toba yang dilakukan dengan pendanaan dari Bank Dunia. 

Untuk Danau Toba, Rahman Hidayat, Asisten Perwakilan Bidang Perkapalan, Perikanan, dan Pariwisata Departemen Koordinasi Maritim, menjelaskan saat ini pemerintah sedang dalam proses lelang terkait master plan dan industri pariwisata Danau Toba. Pekerjaan lelang terkait integrasi tersebut saat ini sedang berlangsung dengan pendanaan dari Bank Dunia.

Pada tahun 2016, pemerintah mempunyai visi untuk menjadikan Danau Toba menjadi danau vulkanik terbesar di dunia agar bisa menyaingi destinasi luar negeri geopark air tawar seperti kawasan di Asia Tenggara yaitu Danau Inle di Myanmar, Danau Hoan Kiem di Laos. 

Maka dari itu pemerintah telah memperjuangi untuk memajukan sektor industri kreatif pariwisata, sudah banyak proyek infrastruktur yang dibangun, contohnya menambah kapasitas Bandara Silangit, Tapanuli Utara untuk dijadikan sebagai akomodasi mobilitas internasional yang berfungsi untuk menjangkau Danau Toba. 

Selain mobilitas penerbangan, infrastruktur mobilitas darat pun diperkembangkan guna menambah dan meningkatkan koneksivitas menuju Danau Toba, yaitu dengan dibuatnya pembanguna jalan tol Medan -- Tebing Tinggi- Parapat serta jalur rel kereta Medan -- Parapat. 

Selain infrastruktur yang berguna untuk membuat Danau Toba Go Internasional, pemerintha serta masyarakat setempat harus memahami untuk memperbaiki pariwisata di Danau Toba agar go Internasional tidakh hanya infrastruktur dan pembangunan saja. Tetapi juga sistem manajemen dan pengelolaan tempat wisata Danau Toba harus diperbaiki agar dapat bersaing di era globalisasi serta menghadapi tantangan -- tantangan lonjakan pariwisata. 

Pengembangan yang perlu itu sederhana untuk pariwisata Danau Toba yaitu hanya pembenahan perbaikan kamar mandi di setiap sudut wisata Danau, lalu sanitasi serta sampah yang masih tidak sesuai pada tempat pembuangannya. Dan juga akomodasi transportasi mobilitas yang jelas agar memudahkan para wisatawan yaitu seperti jadwal penerbangan, shuttle bus dari bandara menuju Danau Toba perlu diperhatikan serta perahu penyeberangan ke Pulau Samosir jadwalnya harus jelas agar membuka dan meningkatkan peluang kerja sama antara pemerintah dan swasta. 

Pemerintah harus menyediakan pengembangan lapangan kerja dan pelatihan bagi masyarakat lokal di bidang jasa pariwisata, layanan strategi pemasaran bagi para penggiat ekonomi kecil dan menengah, kursus bahasa, setidaknya tempat belajar bahasa Inggris bagi penduduk setempat, dan pengembangan pengelolaan barang (seperti kopi dan sayuran) berkualitas tinggi. Memaksimalkan prinsip perdagangan yang adil untuk kopi dan sayuran. Daerah Danau Toba

Lalu di tahun 2017 terdapat Lake Toba Forum 2017 yang meruapakan gagasan oleh Forum of Small Medium Economic Africa ASEAN (FORSEAA) dan kantor utusan khusus Presiden Seychelles di Indonesia yang bekerja sama dengan pemerintah Sumatera Utara dan Dewan Kerajinan Nasional Indonesia. 

Forum tersebut berisi tentang pembahasan untuk mempromosikan wisata geopark dan ekonomi kreatif dengan basis kearifan lokal dengan dimanfaatkannya lanskap Danau Toba sebagai cuci mata para wisatawan. 

Selain adanya promosi dan perubahan yang berguna untuk menarik perhatian konsumen ke Danau Toba, karakter Danau Toba tidak boleh hilang karena itu sebagai simbol kebudayaan lokal yang bisa menarik perhatian konsumen, walaupun tantangan di era global ini semakin banyak daya saingnya, Danau Toba perlu memiliki keunikan pariwisata agar berbeda dengan pariwisata -- pariwisata yang lain seperti baju khas Medan, pernak -- pernik, makanan khas Medan yang berada di Danau Toba tetap dipertahankan dan dikembangkan agar menarik konsumen serta peningkatan ekonomi kreatif karena telah memanfaatkan ide -- ide yang unik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun