Mohon tunggu...
Tasya Ekalina
Tasya Ekalina Mohon Tunggu... Lainnya - Perempuan

Peaceminusone

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tantangan dan Pengembangan Sektor Indutri Kreatif: Danau Toba di Era Globalisasi

22 Desember 2020   08:11 Diperbarui: 22 Desember 2020   08:23 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pulau Samosir hampir sebesar Singapura, memang bukan pulau kosong, melainkan kampung halaman suku Batak Samosir. Hingga saat ini suku Batak yang tinggal di Pulau Samosir masih memegang teguh kepercayaan nenek moyang mereka.Karena keunikan tersebut, banyak wisatawan domestik hingga wisatawan mancanegara yang harus menyulap tempat ini menjadi sebuah destinasi wisata untuk para wisatawan.

Tantangan untuk sektor industri ini, di Danau Toba sistem nya sudah baik namun fasilitas -- fasiltas nya yang belum begitu baik. Kekurangannya adalah semakin berkembangnya jaman ini terutama teknologi dan informasi, fasilitas Danau Toba terkait dengan kemajuan teknologi masih kurang. 

Maka dari itu upaya serta strategi yang berguna untuk memajukan serta meningkatkan daya saing terhadap tempat tujuan pariwisata di Danau Toba perlu dilaksanakan. Tentang persaingan antara industri pariwisata bisa membuat produk -- produk yang bersifat alternatif karena pada jaman sekarang wisatawan itu mempunyai tren mengarah ke destinasi wisata dan produka wisata yang bermutu tinggi.

 Yang nantinya akan membuat relasinya akan terlihat pada saat kegiatan promosi dan penekanan pada penyediaan infrastruktur, layanan untuk para wisataman dan masyarakat daerah setempat untuk nantinya juga bisa membuat masyarakat setempat bangga sebagai tuan rumah Danau Toba.

Saat ini terdapat tiga kendala utama dalam pengembangan pariwisata Danau Toba, antara lain kurangnya konektivitas infrastruktur aksesibilitas terkait mobilitas wisatawan, dan kurangnya investor kemudahan untuk membangun sarana dan prasarana umum bagi wisatawan. Mengenai kualitas produk pariwisata yang akan dipromosikan dan dijual (atraksi). 

Berbagai langkah untuk mengatasi masalah tersebut telah diusulkan dan dipertimbangkan yaitu dengan membuat database yang akan digunakan sebagai penyedia data dan informasi terkini mengenai keputusan pengembangan pariwisata Danau Tayu. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, pemerintah terus mengembangkan Danau Toba karena merupakan objek wisata yang potensial. Itu sangat jauh dari Medan, ibu kota Sumatera Utara hingga Danau Toba. Namun menurut Budi, jalur dari Medan menuju Danau Toba sangat baik dan sebaliknya karena pemandangannya yang indah. 

Oleh karena itu, semakin banyak wisatawan yang mengunjungi Danau Toba. Menggunakan kereta api ke Danau Toba, menurut Menhub, merupakan satu keasyikan tersendiri dan nantinya keberadaan jalur kereta api menuju Danau Toba sangat mendukung Danau Toba menjadi destinasi wisata utama selain Candi Borobudur dan Mandalika. 

Untuk tahap awal, Kemenhub melalui Dirjen Perkeretaapian telah memprogramkan pembangunan jalur kereta api dari Siantar ke Danau Toba.

Namun dengan semakin maju dan berkembangnya jaman, terdapat banyak pilihan wisata para konsumen untuk jalan -- jalan, dan banyak tempat wisata yang indah tempatnya dan ditambah juga kemajuan teknologi tempat wisata tersebut. 

Dengan banyaknya persaingan sektor industri pariwisata, bagaimana Danau Toba mengikuti perkembangan jaman ini dan bagaimana menjalankan begitu banyak tantangan di era global ini serta cara pengembangannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun