Mohon tunggu...
Tasya Azzahra
Tasya Azzahra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Humanisme Terkait dengan Toleransi dan Tenggang Rasa

27 Mei 2017   13:12 Diperbarui: 27 Mei 2017   13:39 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apakah itu Humanisme? Humanisme adalah suatu faham filsafat yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan kedudukan manusia serta menjadikannya sebagai kriteria segala sesuatu. Humanisme cenderung mengarah kepada sifat hakiki manusia beserta batasan dan kecenderungannya. Dalam sejarah intelektualnya, humanisme selalu menyoroti persoalan-persoalan kemanusiaan yang sering digunakan di dalam kajian bidang filsafat. Humanisme sebagai gerakan intelektual muncul pada era renaissanceyang memiliki akar kuat pada zaman Yunani Kuno.

Humanisme adalah aliran yang menjunjung tinggi nilai dan martabat manusia, sehingga manusia menduduki posisi yang sangat penting di antara makhluk lain di dunia. Maka dalam faham ini menyatakan bahwa segala ukuran nilai dari semua kejadian manusiawi yang dikembalikan kepada manusia itu sendiri, bukan kepada kekuatan-kekuatan diluar manusia seperti kekuatan Tuhan atau alam. Saat ini, humanisme merubah pikiran, sikap, dan cara pandang manusia dalam melihat dunia dan dirinya, sehingga manusia bukan lagi bagian dari alam dan manusia berada lebih tinggi dari segalanya.

Awalnya humanisme berasal dari suatu gerakan intelektual dan kesusastraan yang muncul di Italia pada abad ke-14 masehi. Di Eropa, humanisme merupakan penggerak kebudayaan modern. Humanisme pada prinsipnya merupakan aspek dasar dari gerakan Renaisanse (abad ke 14-16 M.). Humanisme menghendaki lepasnya hegemoni gereja yang mengekang ilmu pengetahuan untuk berkembang. Meskipun demikian, humanisme masih mengakui adanya kekuasaan Tuhan. Di mata humanisme kekuasaan Tuhan tidak menentukan segalanya atas manusia, tetapi manusia bisa menentukan nasibnya sendiri. Humanisme juga berkaitan dengan hubungan manusia sebagai makhluk social dan individu.

Manusia Sebagai makhluk Individu dan makhluk Sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat dibagi dan tidak dapat dipisahkan antara jiwa dan raga yang keberadaannya memiliki ciri khas dengan corak kepribadiannya sendiri. Setiap manusia memiliki perbedaan, hal itu dikarenakan manusia memiliki karakteristik tersendiri, memiliki sifat, watak, keinginan, dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya.

Lalu, setiap manusia mempunyai kebebasannya masing-masing. Kebebasan sendiri lebih cenderung kepada hak setiap individu selama tidak merugikan orang lain. Manusia juga tidak dapat dipisahkan dengan pola piker yang beretujuan untuk berdaptasi dengan lingkungan tempat dia berada. Dari keadaan ini, memunculkan beberapa ide, baik dalam bentuk tulisan maupun tidak tertulis yang tidak akan dapat terpenuhi tanpa adanya sikap toleransi dari lingkungan tersebut. Jadi, toleransi dan kebebasan adalah dua hal yang harus ada dan saling berhubungan yang tak dapat dipisahkan.

Saat ini manusia banyak yang kurang menghargai satu sama lain, atau bisa dikatakan kurangnya sikap toleransi dan tenggang rasa. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini dikarenakan adanya berbagai pandangan dari pemahaman agama yang mereka ambil. Sebenarnya semua agama tidak melarang bagi penganutnya untuk saling berinteraksi dengan agama lain, tetapi terkadang manusia berpikir terlalu jauh sehingga paham agama yang mereka pikirkan adalah salah satu penyebab kurangnya toleransi di antara umat beragama.

Pemahaman keagamaan adalah hal yang paling esensial demi terwujudnya masyarakat yang kondusif. Pada prinsipnya semua agama mengedepankan budaya toleransi dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Jika berawal dari sebuah pandangan yang salah, maka akan melahirkan pemahaman-pemahaman yang nantinya dapat menimbulkan banyak kontra dan mengundang banyak pertanyaan.

Membicarakan toleransi dan kebebasan beragama adalah sesuatu yang tidak mungkin tanpa mengetahui hakikat agama dan batasan, cakupan, serta pengertian toleransi dan kebebasan secara benar dan tepat. Pemahaman tentang toleransi dan kebebasan beragama sangat bergantung pada pemahaman kita akan agama itu sendiri. Adanya individualism yang menganggap bahwa manusia perlu diperhatikan. Manusia juga memiliki kebebasan untuk berbuat sesuatu dan menganut keyakinan tertentu. Di dunia ini, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia selalu membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena itulah manusia dikatakan sebagai makhluk social. Manusia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Hal ini sesuai dengan kodrat manusia sebagai makhluk social dikarenakan manusia tunduk pada aturan norma social.

Fungsi dan peran manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial tergantung peranan sosial manusia tersebut (terjadinya interaksi sosial).

Sikap manusia terhadap perbedaan kepentingan individu dan kepentingan sosial manusia selalu terdiri dari dua kepentingan, yaitu kepentingan individu yang termasuk kepentingan keluarga, kelompok atau golongan dan kepentingan masyarakat yang termasuk kepentingan rakyat. Dalam diri manusia kedua kepentingan itu satu sama lain tidak dapat dipisahkan, Persoalan pengutamaan kepentingan individu atau masyarakat ini memunculkan dua pandangan yang berkembang menjadi paham/aliran bahkan ideology yang dipegang oleh suatu kelompok masyarakat.

Proses interaksi manusia dengan masyarakat lain yang ada di lingkungannya merupakan syarat utama terjadinya aktivitas sosial, Selain itu interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara seseorang dengan orang lain dan seorang dengan kelompok, berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor yaitu:

1.Imitasi, Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku.

2.Sugest, Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.

3.Identifikasi, Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.

4.Proses simpati, Sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain.

Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.

Jadi, seorang manusia dapat dikatakan berhasil apabila dapat menjadi manusia yang tenggang rasa dan toleransi di masyarakatnya. Dan juga manusia akan merasakan hidup rukun dan nyaman ketika ia bisa berinteraksi dengan orang lain, dengan kelompok dan masyarakat yang ada di sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun