Disuatu sore aku dan adik-adikku sedang duduk di teras depan rumah ku. Kami bercengkramah bersama bapak, selagi menunggu datang nya malam. Kami bersama-sama memandang langit sore itu yang begitu indah, aku pun berfikir betapa beruntungnya aku dapat merasakan kebebasan, dan kebersamaan, aku pun teringat sepenggal cerita kakek tentang perjuangannya dulu saat belanda dan jepang menjajah Indonesia.
 "Kek, joni ingin dengar cerita kakek, tentang kakek dahulu saat dimana kakek berjuang untuk bebas.. ceritakan yaa kek?" pintaku pada kakek.
"Baiklah.. hmm kakek mulai darimana ya.." kata kakek.
Dan kakek pun memulai ceritanya, "Saat itu pada tahun 1942 saat dimana kakek berumur 10 tahun, jepang mendarat pertama kalinya di Indonesia, dan melakukan serangan secepat kilat, kakek ynag sedang bermain di teras rumah pun merasa sangat-sangat kebingungan dan takut, sebelumnya kakek memang terbiasa untuk melihat bagaimana peluru-peluru ditembakkan dan banyak orang berdarah dan tergeletak mati begitu saja.Â
Selama kakek hidup dari bayi kakek sudah terbiasa dengan hal-hal tersebut, dan hidup dalam jajahan dan aturan belanda, rasanya sangat tersiksa dan pada saat itu sangat sulit untuk merasakan kebebasan. Setiap hari kakek juga melihat bagiamana orang-orang Indonesia yang diperkerjakan dengan paksa tanpa henti, kakek pun merasa Indonesia ini bukan lah negeri kakek sendiri.. rasanya seperti tinggal di negeri orang, karena kakek tidak sedikit pun merasakan kehangatan dan kebebasan dalam hidup.Â
Dan pada tanggal 10 januari tersebut, kakek mendengar suara tembakan yang banyak dan kakek melihat banyak orang berusaha menghindar dan berlarian kasana kemari, kakek pun dengan sangat cepat berlari masuk kedalam rumah untuk bersembunyi, kakek bersembunyi di bawah meja, sembari menutup telinga kakek pun merasa sangat sedih karena seketika saat itu yang kakek pikirkan adalah bapak dan ibu kakek yang sedang berkerja, kakek sangat mengkhawatirkan keadaan mereka, namun kakek tidak bisa berbuat apa-apa dan yang kakek lakukan hanyalah menangis di bawah meja tersebut. Seketika pintu rumah terbuka, lalu kulihat ibu dan bapak masuk dan meneriakan namaku. Aku pun segera keluar dan berlari menemui mereka. Ibu dan bapak meminta ku untuk menutup pintu dan tetap berada di dalam rumah.
"Jepang datang bukan untuk menjajah tapi untuk menyelamatkan kita dari jajahan belanda nak" kata ibu kepadaku. Mendengar apa yang ibu katakana aku pun tersenyum sembari merasa ketakutan.
 Perlawanan jepang terhadap belanda tersebut berlangsung berbulan-bulan, namun pada tanggal 8 maret 1942, Belanda menyerah dan memberikan penyerahan kekuasaan terhadap jepang, hal ini terjadi karena dukungan masyarakat Indonesia yang penuh terhadap jepang dikarenakan masyarakat Indonesia yang sudah sangat menderita oleh penjajahan belanda di Indonesia dan memberikan kepercayaan kepada jepang untuk membantu membebaskan Indonesia dari penjajahan belanda. Â
Tahun demi tahun terlewati, jepang pun semakin banyak memberikan janji, terutama yang paling ditunggu-tunggu rakyat Indonesia adalah janji kemerdekaan Indonesia yang akan diberikan oleh jepang, Namun menurut akal sehat kakek pun jika memang jepang berniat murni untuk membantu membebaskan Indonesia, seharusnya saat belanda sudcat menyerah saat itulah Indonesia diberikan kemerdekaan, bukan dengan kembali "dikuasai" dan dijanjikan kemerdekaan karena yang berhak menentukan kemerdekaan Negara itu ialah Negara itu sendiri walaupun dengan ada nya bantuan dari Negara lain. Tapi kakek juga tidak bisa berbuat apa-apa dengan umur kakek yang tergolong masih kecil tersebut, pendapat kakek juga taakan di dengar. Â
Namun semakin lama nampak nya jepang hanyalah memberikan janji-janji yang palsu, kakek pun meberanikan diri untuk bersatu dengan tim-tim pemberontak, kakek aktif untuk mengajak para warga Indonesia untuk mendengarkan pendapat kakek, dengan umur yang masih sangat muda tersebut tentu terasa sulit untuk membuat para rakyat mau ikut berontak, bahkan ibu dan bapak kakek sendiri pun menolak pendapat kakek, karena mereka mungkin sudah sangat termakan janji-janji jepang, dan orang tua kakek pun berusaha untuk menahan kakek untuk tidak ikut tim pemberontak tersebut.Â
Akhirnya tim pemberontak itu pun gagal dikarenakan pada tanggal 7 agustus 1945 pemerintah jepang membentuk PPKI (panitia persiapan kemerdekaan Indonesia).Melalui badan pengurus tersebut Indonesia dijanjikan merdeka pada tanggal 24 agustus 1945. Sehingga banyak rakyat juga semakin percaya terhadap janji jepang karena tanggalnya pun sudah ditetapkan. Namun perlawan dari rakyat Indonesia lain masih tetap terjadi. Setelah mengalami banyak kekalahan jepang di perang pasifik kekuatan jepang mulai melemah. Saat itu di tengah-tengah pembicaraan kakek dan ibu bapak kakek, pada tanggal 8 agustus 1945 jepang dikabarkan di bom oleh sekutu di kota besarnya.
"Bu, pak, coba dengar aku sebentar saja, bagaimana jepang dapat menyelamat kan dan memerdekakan kita sementara negaranya sendiri pun sedang tidak "merdeka"" kata kakek mencoba untuk meyakini ibu dan bapak kakek.
Dan lagi pada tanggal 12 agustus jepang juga kembali di bom oleh sekutu di kota besarnya, akhirnya pun jepang dikabarkan menyerah pada sekutu pada tanggal 14 agustus 1945. Dan di Indonesia terjadilah kekosongan kekuasaan. Aku pun berfikir mengapa kita harus menunggu jepang.. sementara kita bisa merdeka sendiri. Aku merenung dikamar, tidak lama kemudian aku mendengar banyak keributan di luar rumahku,
"KITA BISA MERDEKA TANPA JEPANG!" teriak salah satu warga di depan rumah ku. Kebtulan di dekat rumah ku terdapat sebuah lapangan yang luas, saat aku mencoba untuk cek keluar rumah, aku melihat banyak warga berkumpul ramai disana, yang dapat ku dengar adalah ,mereka sedang mendebatkan kemerdekaan Indonesia. Kakek pun segera ikut untuk pergi kesana, disana terdapat kumpulan pemuda seusia kakek pada saat itu mereka juga memiliki pendapat yang sama dengan kakek, kakek pun langsung menyodorkan diri untuk mengikut mereka. Pada keesokan hari nya yaitu tanggal 15 agustus kakek dan para pemuda yang lain berkumpul dan segera menuju ketempat pemimpin PPKI berada dan meminta mereka untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Ditengah perdebatan itu Sukarno sebagai ketua PPKI pun berkata, "Saya sebagai ketua PPKI, meminta waktu dari warga karena keputusan untuk memproklamasikan kemerdekaan ini tidak dapat diputuskan sendiri, melainkan harus melakukan permusyawarahan dengan anggota PPKI lainnya, lagipula apabila janji jepang itu ditepati, maka akan lebih baik karena akan mengurangi korban jiwa".
"Namun bagaimana pak, jika jepang ingkar janji?" kata kakek.
Disaat itu kakek sangat memberanikan diri kakek untuk berpendapat di depan ketua PPKI tersebut. Karena saat itu yang kakek inginkan adalah bebas dan merdeka, dan kakek akan melakukan segalanya demi itu. Namun usaha kakek dan para pemuda untuk membujuk bung karno untuk memproklamasikan kemerdekaan pada saat itu  belum berhasil. Sehingga kakek dan para pemuda saat itu berunding dan akhirnya memutuskan menculik sukarno dan bung hatta, untuk memaksa mereka untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.Â
Pada saat itu kakek sangat aktif dalam menyampaikan pendapat kakek kepada bung karna dan bung hatta pada saat itu. Sehingga pada tanggal 17 agustus 1945 akhirnya, Indonesia dapat merdeka. Dan kakek bersyukur kakek dapat merasakan rasanya kebebasan setelah dahulu mengalami keterikatan dan bergabagai macam paksaan dan siksaan, dan yang paling kakek syukuri kakek dapat bertemu dengan bung karno dan bung hatta, kakek sangat senang bisa bertemu dan berdebat dengan mereka, dan sekarang banyak orang yang ingin bertemu dengan mereka. Hehehe panjang ya cerita kakek.. "
"Waduh kalian sampai tertidur semua..hahaha kakek sedang bercerita sendiri ya daritadi" gumam kakek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H