Latar suasana: bingung, sedih, kecewa, dan senang.
“Mawar putih lagi?” tanya Andine pada Meta. “Iya nih. Mawar ketujuh!” jawab meta sambil memasukkan mawar putih yang baru saja ia temukan dibangkunya.
Tapi dasar sial, di depan kelas Uki malah bertabrakan dengan Andine yang udah sesenggukan dan banjir air mata. “Aku benci kamu, Ki!” teriak Andine sambal berlari meninggalkan Uki dan Meta.
Di pantai itu, semua isi hatinya dia keluarkan. Semua kekecewaan yang begitu sesak di dadanya.
Andine berbalik menatap Uki dengan wajah yang dibalut air mata. Tapi, kali ini bukan air mata kesedihan lagi, tapi air mata penuh kebahagiaan. “ Happy sweet seventeen, my princess,” ucap Uki sambil memberikan 10 tangkai mawar putih untuk Andine.
Kutipan di atas menunjukkan latar Suasana. Latar Suasana pada cerpen tersebut yaitu bingung, sedih, kecewa dan senang. Diceritakan pada cerpen tersebut bahwa Meta dan Andine bingung siapa yang mengirim mawar putih itu. Setelah Andine tahu siapa yang mengirim mawar putih tersebut, Andine sedih dan kecewa terhadap Uki mantan kekasihnya itu. Lalu ia merasa senang setelah mengetahui bahwa mawar putih tersebut untuk dirinya.
Daftar Pustaka:
Ishlah Rasyid. 2017. Cinta Selalu Menang. Nala Cipta Litera. Makassar .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI