Mohon tunggu...
Tasya Aprillia
Tasya Aprillia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

saya seorang mahasiswa yang mempunyai hobi melukis dan mendesain. tetapi, belakangan ini saya lebih sering menjadi seorang story writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minimnya Kesadaran Mengakibatkan Semua Harus Merasakan Deritanya!

1 Februari 2024   14:00 Diperbarui: 1 Februari 2024   19:07 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasalnya warga terkadang mencari solusi dengan cara membakar sampah tersebut agar tidak menumpuk."Lebih seringnya di bakar, karena di sini ga ada penganggukutan sampah secara rutin". ucap lagi dari warga tersebut. Setelah ditanya lebih dalam lagi ternyata di desa tersebut hanya mempunyai satu tempat sampah yang di gunakan untuk bersama. Sedangkan di desa tersebut banyak warganya yang rata-rata sudah berkeluarga, artinya setiap hari pasti memperoleh sampah rumah tangga. 

Ketika di tanya lagi ada dilakukan pengutipan dana terkait penganggkutan sampah yang rutin atau tidak, ternyata tidak ada di lakukan hal tersebut. "Lalu bu, apakah kepling di lingkungan X ini tidak melakukan hal apa pun untuk menanggulangi sampah ini?" ucap mahasiswi yang bertanya kepada warga tersebut. Warga tersebut mengatakan bahwa kepling di lingkungan X tersebut ada melakukan gotong royong setiap tiga bulan sekali. Namun warga tersebut mengatakan jika gotong royong di lakukan hanya 3 bulan sekali kurang efektif untuk menanggulangi sampah tersebut.

Mengulas permasalahan lingkungan yang ada di Desa KB Sunggal Berkah ini tentunya kurang tepat jika tidak menanyakan solusi dan solusi apa yang sudah pernah di lakukan terhadap warga tersebut dan memberikan masukkan solusi lainnya dari mahasiswi yang bertugas mewawancarai warga tersebut. Ketika di tanya solusi kepada warga tersebut, mereka mengatakan bahwasannya kesadaran masyarakat yang harus lebih di tingkatkan agar warga tidak membuang sampah sembarangan yang menjadi salah satu penyebab dari banjir. 

Dan solusi yang sudah di lakukan adalah dengan mengambil tindakan menanam pohon untuk mencegah banjir, bahkan warga setempat juga mengizinkan para Mahasiswa/Mahasiswi yang pernah melakukan pebelitian juga untuk menanam pohon disekitar lingkungan lembah berkah. Banyak Mahasiswa/Mahasiswi dari beberapa universitas lain yang melakukan penanaman pohon di lingkungan lembah yang tujuan nya juga meneliti di desa tersebut. Pembangunan tanggul untuk mencegah banjir dan penyediaan tempat sampah organik dan non organik serta melakukan pengutipan dana untuk pengutipan sampah yang rutin merupakan salah satu cara yang dapat menyelesaikan permasalahan lingkungan yang ada di desa KB sunggal berkah, solusi itu la yang kami lontarkan kepada warga tersebut setelah kami mendengarkan solusi dari mereka terlebih dahulu.

Tetapi, kembali lagi setelah kami mengatakan solusi tersebut warga kembali memberikan pendapatnya bahwasannya jika solusi itu di lakukan tetapi kesadaran warga di sekitar juga masih minim juga tidak merubah keadaan. Artinya dapat di simpulkan bahwa solusi-solusi tersebut dapat terealisasikan jika warga setempat dapat bekerja sama atas kesadaran mereka masing-masing agar permasalahan yang ada di desa tersebut dapat terselesaikan dan tidak menimbulkan masalah baru lagi.

Penulis adalah mahasiswi Universitas Satya Terra Bhinneka

dok. pri
dok. pri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun