Mohon tunggu...
Taschiyatul Hikmiyah
Taschiyatul Hikmiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jadilah kamu dengan versi terbaik dari dirimu sendiri dan bermanfaat bagi orang lain. Instagram: @taschiyaa

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pernah Mengalami Self Defense?

1 Juli 2022   09:40 Diperbarui: 1 Juli 2022   09:52 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Overthingking (Sumber: Nuansa. NusaPutra.co id)

4. Tidak dapat menjalan kehidupan dengan fokus dan nyaman.

Lantas, apasih sebenarnya faktor yang menyebabkan kita mengalami ruminasi dan overthingking?

1. Bisa jadi disebabkan oleh sebuah kejadian yang kita sesali. Entah merasa bahwa kejadian itu belum benar-benar selesai atau ketakutan bahwa kejadian itu akan terulangan sehingga kita memikirkannya secara terus menerus.

2. Prediksi kita terhadap segala sesuatu dengan nilai yang buruk, prediksi ini justru masih menjadi bayangan entah kita memikirkannya karena mencoba menghindari atau mencoba mencari solusi ketika prediksi itu benar-benar terjadi.

3.Perlunya memerhatikan kondisi dan situasi yang berkaitan dengan keberadaan kita, sikap merasa tidak nyaman juga dapat menjadi langkah awal kita mengalami ruminasi dan overthingking.

Karena kemunculan ruminasi dan overthingking merupakan sebuah kewajaran, oleh karena itu kita tidak perlu cemas atau takut ketika mengalami keduanya. Ketika ruminasi dan overthingking tiba kita hanya cukup bersikap tenang dan berpikir yang positif serta mensugesti diri kita sendiri bahwa kita akan menemukan problem solvingnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun