Dibalik sikapnya yang tenang si plegmatis juga mampu mengendalikan emosinya, sehingga emosinya dalam keadaan yang stabil. Menjaga kestabilan emosi bukan hanya akan berdampak positif bagi sendiri namun juga bagi orang lain, sehingga hal ini jugalah yang membuat si plegmatis dapat mudah berkomunikasi dengan orang disekitarnya, kemudian menjadi pendengar yang baik, serta dapat menjalin hubungan dengan baik.
Kekurangan Kepribadian Plegmatis
1. Menganggap semua orang melihat sesuatu dengan cara yang sama
Meski si plegmatis cenderung terlihat sebagai kepribadian yang penuh dengan kelebihan, namun tetap saja segala sesuatu itu pasti ada sudut kebalikannya, salah satu kelemahan plegmatis adalah menganggap semua orang melihat dengan cara yang sama dengan dirinya, sehingga hal ini membuat si plegmatis dengan mudah menilai dan menggiring opini orang lain tanpa memperhatikan bagaimana sudut pandang orang tersebut yang sebenarnya.
2. Sulit diajak bekerja sama
Si plegmatis yang dikenal tenang ternyata memiliki salah satu kelemahan yakni sulit untuk diajak bekerja sama, hal ini karena meski ia mantap dalam mengambil keputusan, nyatanya keputusan tersebut untuk dirinya sendiri, sehingga ketika berkaitan dengan orang lain ia cenderung tidak excited seperti halnya kerja sama.
3. Tidak menyukai perubahan apalagi yang sifatnya mendadak
Siapa sih yang suka perubahan apalagi sifatnya mendadak, tentunya sebagian besar orang pun dengan berbagai kepribadian juga tidak menyukai hal tersebut. Namun ketidaksetujuan terhadap suatu perubahan yang sifatnya mendadak lebih cenderung ditonjolkan oleh pemilik kepribadian plegmatis karena ia tipikal pribadi yang selalu terorganisir.
4. Lebih suka menghindari masalah
Sifat tenang yang ditonjolkan oleh pemilik kepribadian plegmatis salah satunya diakibatkan oleh keseringannya menghindari masalah. Istilah ringannya si plegmatis akan berprinsip "No, ribet-ribet club" untuk permasalahan yang bukan urusannya. Meski cenderung positif tindakan ini masuk sebagai kelemahan yang dimiliki oleh si plegmatis karena dengan begitu akan membuat ia bersikap apatis.
5. Kurang responsif terhadap orang lain