Mohon tunggu...
Taslim Buldani
Taslim Buldani Mohon Tunggu... Administrasi - Pustakawan di Hiswara Bunjamin Tandjung

Riang Gembira Penuh Suka Cita

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Cerdas Bersikap dalam Mitigasi Krisis Covid-19

26 Juni 2020   17:34 Diperbarui: 26 Juni 2020   17:31 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Histori pengetatan dan pelonggaran LTV (YouTube/Kompasiana)

Kegagalan pembayaran (kredit macet) dalam skala yang luas, berdampak signifikan pada kinerja bank atau lembaga pembiayaan. Stabilitas sistem keuangan pun bisa terganggu.

Simpan Semampunya

Simpan Semampunya memiliki dua dimensi makna dalam menyikapi krisis - dimensi individu dan sosial. Pertama, simpan semampunya - bukan semuanya - uang dalam tabungan, asuransi, investasi atau modal usaha. 

Dalam QS Al Insyirah Allah SWT berfirman hingga dua kali "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". Prinsip ini biasanya menjadi motivasi bagi mereka yang senantiasa berusaha menemukan peluang meski ditengah krisis.

Beberapa hari yang lalu, seorang kawan lama menghubungi via WhatsApp. Dia menawarkan mpek-mpek dagangannya. Setelah kami sepakat, mpek-mpek pun meluncur  ke rumah via ojek online.

Ekosistem ekonomi digital sebeneranya memberikan peluang yang sangat luas untuk mengembangkan usaha meski dalam situasi krisis. Tak perlu menyewa kios, promosipun bisa dilakukan gratis via medsos.

"Di setiap krisis ada peluang. Krisis ini bahasa mandarinnya weichi, di mana wei artinya berbahaya dan chi adalah peluang. Ini menarik bahwa meskipun ada krisis kesehatan dan krisis ekonomi, tentunya juga ada peluang-peluang," ujar Sandiaga Uno dalam sebuah diskusi daring, Ahad, 12 April 2020 (tempo.co).

Petugas Kesehatan Penganganan Covid-19 (Foto: Tempo.co)
Petugas Kesehatan Penganganan Covid-19 (Foto: Tempo.co)
Kedua, simpan atau sisihkan semampunya uang, barang, tenaga atau jasa untuk mereka yang membutuhkan. Setiap krisis selalu melahirkan pahlawan yang rela berkorban demi orang lain.

Terpujilah mereka yang masih meluangkan harta, waktu, tenaga bahkan sampai harus kehilangan nyawa demi orang lain dalam menangani Covid-19. Mereka tidak hanya cerdas dalam menyikapi krisis, tapi juga seorang pahlawan kemanusiaan! 

***

Tak bisa dipungkiri, pemerintah dan otoritas terkait tak bisa berjalan sendiri dalam menangani Covid-19. Seluruh komponen masyarakat harus cerdas bersikap dalam mitigasi Covid-19.

Semoga dengan semangat gotong royong, Bangsa Indonesia bisa melalui krisis ini dengan baik (tasbul).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun