Mohon tunggu...
Taslim Buldani
Taslim Buldani Mohon Tunggu... Administrasi - Pustakawan di Hiswara Bunjamin Tandjung

Riang Gembira Penuh Suka Cita

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Cara Beda Menikmati Pesona Budaya Jogja

13 Mei 2019   18:41 Diperbarui: 13 Mei 2019   19:26 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihat saja rute yang dilalui oleh peserta full marathon (42 Km) dan half marathon (21 Km). Peserta lomba beradu lari dengan melintasi kawasan pedesaan dan situs-situs bersejarah yakni Candi Prambanan, Kompleks Candi Plaosan, Candi Sewu dan Candi Candi Bubrah.

Panorama Kompleks Candi Plaosan Lor dari Jl. Purwodadi (Foto: Google.com/maps)
Panorama Kompleks Candi Plaosan Lor dari Jl. Purwodadi (Foto: Google.com/maps)
Candi Plaosan secara administratif terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Mengutip Perpusnas, Kompleks Candi Plaosan terdiri dari dua kompleks yakni kompleks Candi Plaosan Lor (lor=utara) dan kompleks Candi Plaosan Kidul (kidul=Selatan). Memperhatikan adanya stupa, arca Budha, dan candi pendamping yang biasa disebut Perwara, Kompleks Candi Plaosan merupakan candi Budha. 

Keindahan kompleks candi peninggalan era Kerajaan Mataram Kuno (+9M) ini, dapat dinikmat pelari di Km 37-39 atau ketika menyusuri  Jl. Purwodadi hingga pertigaan Jl. Candi Plaosan. Dua kilometer menuju garis finish, situs Candi Bubrah dan Candi Sewu menanti para pelari. Kedua candi ini letaknya masih di sekitar kawasan Candi Prambanan.

Tidak banyak informasi yang diketahui tentang situs Candi Bubrah karena ketika ditemukan kondisinya sudah berantakan dan menyisakan 'batur' atau kaki candi. Meskipun demikian sebagai situs bersejarah Candi Bubrah masih dijaga kelestariannya dan bisa dinikmati.

Candi Sewu (Foto: google.com/maps)
Candi Sewu (Foto: google.com/maps)
Candi Sewu lokasinya masih berdekatan dengan Candi Prambanan. Candi Budha ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8, atas perintah penguasa Kerajaan Mataram pada masa itu, yaitu Rakai Panangkaran (746-784 M) dan Rakai Pikatan yang beragama Hindu. Walaupun rajanya beragama Hindu, Kerajaan Mataram pada masa itu mendapat pengaruh kuat dari Wangsa Syailendra yang beragama Buddha. Para ahli menduga bahwa Candi Sewu merupakan pusat kegiatan keagamaan masyarakat beragama Buddha (Perpusnas.go.id). 

Rute dengan Pemandangan berlatar Gunung Merapi (Foto: Instagram)
Rute dengan Pemandangan berlatar Gunung Merapi (Foto: Instagram)
Selain menikmati situs bersejarah, pemandangan indah berlatar Gunung Merapi dan aktivitas masyarakat agraris pedesaan yang bersahaja menjadi santapan mata pelari seraya memacu langkah. Di titik-titik tertentu, komunitas kesenian masyarakat Jogja berpartisipasi menampilkan pertunjukan seni tradisi untuk menghibur dan menyemangati.

Pertunjukan seni tradisi oleh komunitas (Foto: Instagram)
Pertunjukan seni tradisi oleh komunitas (Foto: Instagram)
Ekpresi kegembiraan jelas terpancar diwajah para pelari ketika mendapati sebuah atraksi. Rasa lelahpun seakan sirna ketika menjumpai masyarakat berbusana tradisional dengan antusias menyemangati seraya beratraksi.

Suasana gembira lebih terasa lagi ketika para pelari berhasil menyentuh garis finish dan mendapatkan medali finisher. Meski tak juara, berhasil menyentuh garis finish adalah satu pencapaian yang patut dirayakan. 

***

Mengikuti lomba marathon sambil menikmati pemandangan, situs budaya, atraksi seni tradisi, keramahtamahan penduduk bisa jadi merupakan momen yang tak terlupakan. Oleh karenanya konsep Sport-Torism yang dikemas dalam ajang Mandiri Jogja Marathon bisa menjadi agenda tahunan yang ditunggu-tunggu penggemar olahraga lari baik amatir maupun profesional.

Animo masyarakat mengikuti Mandiri Jogja Marathon terbilang tinggi. Buktinya 85,31 persen peserta berasal dari luar Yogyakarta. Hal ini tentu merupakan kabar baik bagi perkembangan dunia pariwisata Jogja. Para peserta tentu membutuhkan akomodasi, konsumsi maupun transportasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun