Berbagai macam cara dilakukan suporter demi mendukung tim kesayangannya di Piala Dunia Rusia. Ada yang melakukannya dengan cara biasa, ada juga dengan cara "gila".
Setidaknya ada enam suporter yang melakukan cara tak biasa untuk datang ke Rusia. Mereka adalah Kristbjorn Hilmir Kjartansson dan Gretar Jonsson dari Islandia, Hubert Wirth dari Jerman, duo Englishman - Jamie Marriott dan Mitchell Jones, dan Helder Batista dari Portugal.
Kjartansson dan Gretar memutuskan menempuh perjalan darat sejauh kurang lebih 6.500 kilometer untuk mendukung Timnas Islandia di Rusia. Mereka mengendarai Lada tua buatan Rusia yang sudah direparasi.
Lada sejatinya bukanlah mobil ideal untuk menempuh perjalanan darat yang jauh. Mobil ini lebih terkesan imut dan lucu. Jauh dari kesan tangguh layaknya mobil touring pada umumnya.
Kjartansson dan Gretar bertekad tidak akan kembali selama Islandia masih berlaga di Piala Dunia. Dengan kata lain setidaknya akan ada tiga kota yang mereka kunjung di Rusia: Moskow, Volgograd, dan Rostov. Di ketiga kota itulah Islandia akan berlaga di fase grup.
Perjalanan darat dimulai dari Denamark dengan melintasi Jerman, Polandia, Lituania, Latvia dan Rusia. Dokumentasi perjalanan keduanya bisa diintip di akun Facebook dan Instagram dengan nama HM Ladan.Â
Di kota ini mereka menyaksikan pertandingan perdana Islandia versus Argentina (16/6). Pada laga tersebut Islandia berhasil menahan imbang Argentina dengan skor 1-1. Sebuah awal yang bagus.
Perjalanan kemudian dilanjutkan ke utara menuju kota Volgograd yang berjarak 990 KM dari Moskow. Di sini mereka menyaksikan pertandingan kedua timnas Islandia kontra Nigeria yang berlangsung 22 Juni. Sayang, kali ini Islandia kalah 0-2.
Kalah dari Nigeria tak membuat Islandia tersingkir. Mereka masih memiliki peluang untuk lolos jika berhasil memenangi pertandingan terakhir di Rostov-Arena Stadium, Rostov.
Rostov terletak di sebelah barat Volgograd dan berjarak sekitar 500 KM. Di kota ini Islandia menghadapai Kroasia yang sudah dipastikan lolos ke babak 16 besar.
Sayang pada pertandingan tersebut Islandia harus menelan kekalahan dengan skor 2-1. Itu berarti pasukan Heimir Hallgrimsson harus segera berkemas untuk pulang kampung. Begitu juga dengan duo HM Ladan - Kristbjorn Hilmir Kjartansson dan Gretar Jonsson.
Hubert Wirth
Kisah berikutnya datang dari seorang pria dari kota Pforzheim Jerman bernama Hubert Wirth. Wirth rela menempuh perjalanan sejauh 2.500 kilometer selama kurang lebih 10 hari menuju Moskow demi mendukung Timnas Jerman.
Selama perjalanan Hubert Wirth ditemani anjing kesayangannya yang setia Hexe. Bersama traktor tuanya yang berkecapatan maksimum 20-30 kilometer per jam, Ia bergerak perlahan ke timur menyusuri Polandia, Belarusia, dan menuju Moskow Rusia.
Dalam melakoni petualangannya Wirth mengaku tidak "ngoyo" atau memaksakan diri. Dia akan beristirahat dengan santai jika merasa perlu dan menikmati pemandangan. Wirth pun mengaku senang berinteraksi dengan orang-orang yang dijumpainya selama perjalanan.
Beberapa kali Wirth diberhentikan polisi. Bukan untuk ditilang, tapi polisi-polisi tersebut hanya ingin berswafoto bersama Wirth dan traktor antiknya.
Di Moskow Wirth menyaksikan laga Jerman kontra Meksiko yang berlangsung di Stadion Luzhniki pada 17 Juni. Sayang pada pertandingan tersebut pasukan Juachim Loew harus mengakui keunggulan Juan Carlos Osorio dengan skor 0-1.
Selain waktu tempuh yang tidak memungkinkan, letak keduanya berlawan arah dengan rute jalur pulang Wirth yakni melalui St. Petersburg - sebelah Utara Moskow.
Bersepeda ke Rusia
Menempuh perjalan darat ribuan kilometer dengan mengayuh sepeda menuju rusia mungkin cara paling "gila" yang pernah dilakukan suporter. Cara itulah yang dilakukan oleh Jamie Marriott dan Mitchell Jones, dan Helder Batista.
Jamie dan Mitchel adalah dua orang pendukung Timnas Inggris yang mengayuh sepeda dari Emsworth, Inggris menuju Volgograd, Rusia. Mereka menempuh perjalanan sejauh 3.800 kilometer selama 24 hari menyebrangi Perancis, Belgia, Belanda, Jerman, Polandia, Ukraina, dan Rusia.
-- Jangan Nonton Bola Tanpa Kacang Garuda --
Kedatangan mereka di Volgograd terasa lebih manis karena Harry Kane dkk berhasil mengalahkan Tunisia dengan skor 2-1 pada pertandingan perdana di Volgograd Arena.
Helder Batista adalah pendukung timnas Portugal. Ketika Ronaldo dkk lolos ke putaran Final Piala Dunia Rusia, dia mememutuskan untuk mendukung mereka dengan mengendarai sepeda.
Sama halnya dengan Jamie dan Mitchel, Helder menjalankan misi sosial dalam perjalanannya. Dia menargetkan penggalangan dana sebesar € 20,000 untuk disumbangkan kepada yayasan sosial anak penderita kanker.
Helder menuturkan dibutuhkan kekuatan mental dan fisik yang prima untuk bersepeda menempuh perjalanan jauh seorang diri. Hujan dan badai merupakan salah satu rintangan yang harus di hadapainya. Terutama ketika melintasi Jerman dimana hujan kerap turun sepanjang waktu.
Tapi ingatan akan keluarga dan anak-anak penderita kanker yang akan dibantunya, membuat dia memelihara semangat juang untuk tetap mengayuh sepeda menuju Rusia.
***
Mungkin masih banyak suporter lain yang melakukan cara berbeda untuk datang ke Rusia. Tapi apa yang dilakukan oleh Kjartansson dan Gretar bersama Lada kesayangannya, Kakek Wirth dengan traktor tuanya, duo Englishman dan Helder dengan sepeda dan penggalangan dananya, sudah lebih dari cukup untuk bisa diteladani.
Cinta, niat, semangat, tekad, dan kerja keras dan doa adalah modal utama untuk mewujudkan mimpi. Tak mudah bukan berarti tak mungkin - Impossible is nothing!!! (tasbul)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H