Dalam dunia dongen, ada kisah Penggembala Domba dan Serigala yang sarat makna. Ceritanya ringan tapi pesan moralnya sangat mudah dicerna. Mungkin ini cerita favorit guru dan orang tua untuk menanamkan nilai kejujuran kepada anak-anak. Jika tidak salah, begini kisah singkatnya:Â
Di sebuah desa hiduplah seorang penggembala domba. Suatu hari, karena bosan sendiri, dia berteriak-teriak bahwa ada serigala yang menyerang domba gembalaanya. Wargapun berbondong dan bergegas mendatangi Si Penggembala untuk membantu mengusir serigala. Tapi Si Penggembala tidak bisa membuktikan bahwa memang benar ada serigala di sana. Warga pun kesal dibuatnya.
Dilain hari, segerombolan serigala benar-benar datang menyerang. Si Penggembala berteriak meminta tolong sekuat yang dia bisa. Tapi tidak ada warga yang percaya. Alhasil tak satupun warga yang datang untuk membantunya. Dan Si Penggembala pun kehilangan domba gembalaanya.
Begitulah kisahnya. Dan semalam, kisah mirip Si Penggembala domba benar-benar ada.
Alkisah ada sebuah mobil Fortuner bernomor polisi B 1372 ZLO mengalami kecelakaan di Jalan Permata Hijau, Jakarta Selatan. Mobil itu konon hilang kendali sehingga menabrak tiang listrik setelah sebelumnya menyenggol pohon. Yang bikin heboh, penumpang didalam mobil itu adalah Setya Novanto Ketua DPR yang sedang dicari KPK karena disangka kurupsi. Malam sebelumnya KPK gagal menjemput paksa Setya Novanto dikediamannya untuk diperiksa sebagai tersangka. Dia mangkir lalu menghilang ngacir.
Menurut pengacaranya, malam itu SetNov sedang bergegas menuju sebuah stasiun televisi untuk wawancara langsung (versi lain menyebut sedang menuju ke kantor KPK). Tapi untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak musibah datang menghampiri. "Mobilnya rusak parah, hancur cur cur. Lukanya parah, tangannya luka semua, berdarah. Kepalanya terbentur, benjol-benjol" penjelasan si pengacara kepada media.
Foto kondisi SetNov, mobilnya, dan tiang listrik yang malang sudah beredar dimana-mana. Tapi anehnya masyarakat banyak yang tidak percaya dan menganggap semua peristiwa itu rekayasa belaka.Â
Ini adalah drama babak kedua.
***
Drama Babak Pertama
Komisi Pemberantasan Korupsi tengah menangani kasus mega korupsi KTP elektronik atau e-KTP. Tak tanggung-tanggung kerugian negara ditaksir mencapai 2.3 Triliun. Banyak tersangka sudah ditetapkan bahkan sebagian sudah disidangkan. Berdasarkan keterangan para saksi keterlibatan Setya Novanto tak terbantahkan. KPK pun akhirnya menetapkannya sebagai tersangka.Â
Menyerah? Tentu tidak. Bukan SetNov namanya jika lekas menyerah.Â
Pengacaranya mengajukan praperadilan untuk menguji keabsahan penetapan kliennya sebagai tersangka. Tapi praperadilan tidak bisa menghentikan pengusutan kasus korupsi. KPK tetap memanggil SetNov untuk dimintai keterangan sebagai tersangka. Setnov mangkir tapi tidak ngacir.
Cerita makin menarik, ketika tersiar kabar SetNov masuk rumah sakit. Beliau sakit, demikian kata pengacaranya. Alhasil KPK dibikin tidak berkutik. KPK tidak bisa megnotak-atik tersangka yang sedang sakit. Informasi dari beberapa kawannya, SetNov menderita sakit jantung, vertigo, gula darah, pengapuran jantung, gagal ginjal, flek di kepala dan penyempitan fungsi jantung. Penyakit-penyakit berat yang terkesan SetNov sedang sekarat.
Netizen gempar ketika sebuah foto beredar. SetNov terlihat lemah dan sedang berbaring. Berbagai alat bantu kesehatan dan pernafasan melekat ditubuhnya. SetNov sungguh terlihat sedang sakit. Tapi masyarakat banyak yang tidak percaya. Bermacam analisa bermunculan untuk membuktikan bahwa semua itu bohong belaka. Tapi pengacara, dokter dan rumah sakit membantah semua sangsi. Menurut mereka sakitnya Setya Novanto sudah pasti dan sudah diuji.
T A M A T
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI