Mohon tunggu...
Tarsih Ekaputra
Tarsih Ekaputra Mohon Tunggu... Editor - Pembelajar Kehumasan // Komporis Bela Negara

Pembelajar Kehumasan // Komporis Bela Negara // founder cangkrukan bela negara //

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Bakti untuk Kampung Halaman, Ir. Nyelong Inga Simon Fokus Memperjuangkan Hak, Kemandirian dan Kesejahteraan Masyarakat Adat Dayak

21 Januari 2024   16:24 Diperbarui: 21 Januari 2024   16:24 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambutan Ir. Nyelong Inga Simon sebagai Ketum LPDN dalam Lokakarya LPDN (Okt 2023, Foto: Tarsih Ekaputra)

Ir. Nyelong Inga Simon memberikan bantuan Peralatan Pembuatan Telur Asin untuk UMKM  LPDN Kab. Kapuas
Ir. Nyelong Inga Simon memberikan bantuan Peralatan Pembuatan Telur Asin untuk UMKM  LPDN Kab. Kapuas

Nyelong berani mengambil konsekuensi sekalipun mungkin akan dikucilkan. Dalam perenungan hidupnya, keberanian itu bersumber dari didikan keluarga. Nilai yang sama, ia tanamkan kepada anak-anak, menantu, dan kemudian cucu-cucu. Sama seperti yang dikatakan Apang kepada dirinya kakak-beradik, "sebelah badan kalian itu adalah badan saya." Frasa itu mengandung nilai yang sangat dalam. Ada tugas yang harus dipertanggungjawabkan, bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk keluarga besar.

Apang meninggal dunia ketika Nyelong sudah mempunyai dua anaknya dan kala itu sudah tinggal di Bogor. Namun Nyelong bertekad akan menurunkan nilai-nilai yang selama ini ditanamkan pada dirinya kakak-beradik kepada anak-anaknya.

Kekuatan iman yang menjadi fondasi hidup Nyelong juga bersumber dari keluarga. Karena itu mengucap syukur menjadi bagian dari cara Nyelong menjalani hidup. Hidup di dunia, ibarat merantau... begitulah antara lain lirik lagu berbahasa Dayak yang lekat di ingatannya. Lagu yang sering dinyanyikan Ayahnya, dalam setiap kesempatan. Bekerja sambil bersenandung atau bahkan bernyanyi. Itulah kebiasaan Ayahnya yang tak mungkin bisa dilupakannya.

Pendidikan agama dan budi pekerti tidak hanya dilakukan dengan rajin ke gereja, atau mengikuti ibadah di setiap Sabtu malam, tetapi menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari. Nenek dari garis Ibu sangat tekun beribadah. Minum teh sekalipun, selalu mendaraskan doa. Telinga anak-anak terbiasa mendengar lagu rohani Kristen. Dengan sendirinya, anak-anak ikut menyanyi, atau minta diajari.

Kehidupan saya untuk Tuhan... hidupku untuk Tuhan dan pada akhirnya aku pun punya tempat abadi yang sudah disiapkan Tuhan.

Hidup harus berserah, karena pada akhirnya, kita akan kembali pada Tuhan, di tempat yang sudah disiapkan. Lagu yang selalu dilantunkan Ayah itu, setelah Nyelong dewasa, dapat ia rasakan dalam versi lagu yang kini popular "Hidup Ini adalah Kesempatan".

Hidup ini adalah kesempatan
Hidup ini untuk melayani Tuhan
Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan beri
Hidup ini hanya sementara

Oh Tuhan, pakailah hidupku
Selagi aku masih kuat
Jika saatnya nanti, aku tak berdaya lagi
Hidup ini sudah jadi berkat

Tidak ada penjelasan detail mengapa Ayah selalu menyenandungkan kidung rohani setiap kali bekerja, tetapi Nyelong tahu, itulah ekspresi rasa syukur sebab bisa membawa keluarganya ke kehidupan yang lebih baik. Ayah pernah bercerita, ia harus keluar dari rumah ketika usianya masih sangat muda, supaya bisa mengenyam pendidikan. Ia numpang di satu keluarga Belanda. Di keluarga itu, Ayah diajari untuk tekun dan bekerja sambil berkidung. Semua pekerjaan harus diselesaikan dengan riang gembira.

Filosofi rasa syukur, bekerja sambil bernyanyi, ternyata membuahkan hasil tambahan. Suara Ayah enak di telinga. Koleksi lagunya pun cukup banyak, ada yang berbahasa Dayak, ada pula bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang. Kalau ada kesempatan, di acara-acara yang dihadiri, Ayah selalu diminta membawakan lagu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun