Mohon tunggu...
Tarsih Ekaputra
Tarsih Ekaputra Mohon Tunggu... Editor - Pembelajar Kehumasan // Komporis Bela Negara

Pembelajar Kehumasan // Komporis Bela Negara // founder cangkrukan bela negara //

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Bakti untuk Kampung Halaman, Ir. Nyelong Inga Simon Fokus Memperjuangkan Hak, Kemandirian dan Kesejahteraan Masyarakat Adat Dayak

21 Januari 2024   16:24 Diperbarui: 21 Januari 2024   16:24 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambutan Ir. Nyelong Inga Simon sebagai Ketum LPDN dalam Lokakarya LPDN (Okt 2023, Foto: Tarsih Ekaputra)

Seakan ingin menutup karirnya di tingkat nasional dengan sebuah persembahan terakhir untuk kampung halamannya, Kalimantan Tengah, Ir. Nyelong Inga Simon sengaja menyelenggarakan Gerakan Kedaulatan Pangan dan Energi di masa akhir tugasnya di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia yang dohelat di Palangka Raya Kalimantan Tengah pada tahun 2018 lalu. Bahkan dalam Pameran Produk Unggulan Daerah, Nyelong menyodorkan salah satu makanan khas Dayak dari Kalimantan Tengah, umbut rotan yang diolah dalam 150 resep warisan tradisional. Resep warisan leluhur dalam dunia kuliner itu diabadikan dalam bentuk Piagam Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk melestarikan budaya leluhur Dayak.

Umbut rotan itu sebenarnya merupakan salah satu produk olahan rotan dari sekian profuk olahan rotan yang sudah jauh-jauh hari diberdayakan Nyelong bekerja sama dengan istri Bupati Katingan, Duwel Rawing. Semua produk rotan dikembangkan sebagai bagian Program Pokok PKK. Rotan kecil dibuat tas. Nyelong mengusulkan motif-motif sesuai karakter budaya masyarakat Dayak, dibuat dalam produk-produk kerajinan rotan. Untuk pelatihan, tenaga ahli didatangkan dari Yogyakarta.

Keinginan melestarikan vegetasi asli Kalimantan itu pula yang mendorong Nyelong mendukung pengolahan rotan menjadi produk-produk layak ekspor. Pemerintah memberlakukan larangan ekspor rotan kecil. Padahal, suplai rotan kecil berlimpah karena termasuk tanaman liar dan mudah dibudidayakan. Bila industri pengolahan rotan tidak dikembangkan, maka rotan kecil tidak memiliki nilai ekonomi.

Berbasis di Katingan, Nyelong turut mendorong industri mebel berbahan rotan kecil bekerjasama dengan sebuah pabrik pengolahan rotan besar di Cirebon. Rotan kecil dari Kalimantan yang dikirim ke Cirebon, hanya 30 persen dari total produksi yang bisa diserap. Sebelum adanya larangan, 70 persen lainnya diekspor ke Cina. Sejak larangan ekspor itu, masyarakat enggan membudidayakan rotan kecil karena tidak memiliki nilai ekonomi. Pembinaan dilakukan selama 12 tahun sejak Duwel Rawing menjabat Pjs. Bupati Katingan, dan dua periode menjadi bupati definitif. Sayangnya, setelah ia tidak lagi menjadi bupati, pemberdayaan yang sudah dirintis tersebut, tidak dilanjutkan.

Berbeda dengan rotan besar yang sulit dibudidayakan dan jumlah tanamannya mulai berkurang, rotan kecil sangat cepat tumbuh sehingga bisa dipanen setiap tahun. Bahkan di kawasan-kawasan tertentu, bisa panen dua kali dalam setahun. Rotan kecil merambat ke pohon, biasanya berada di tepi sungai. Sebenarnya rotan kecil sangat berguna untuk mencegah longsor karena karakternya ada yang seperti bambu tetapi merambat ke pohon. Rotan tidak hanya bermanfaat untuk mebel tetapi bisa digunakan untuk produk lainnya.

Pemerintah Kabupaten Katingan pernah menyerap produksi meja dan kursi dari rotan kecil untuk sekolah-sekolah tetapi program itu tidak ada lagi kelanjutannya. Bantuan pabrik dari pemerintah pusat yang semula bisa menggerakkan produksi, dihentikan ketika produksi belum bisa stabil. Pengembangan produk lokal memang sangat tergantung pada komitmen pemerintah agar terjamin keberlangsungannya.

Bukan hanya rotan, Nyelong juga mendorong pembuatan kain batik khas Kalimantan. Produksi kain batik itu diusulkan untuk dikenakan setiap Jumat, selama satu bulan oleh seluruh pegawai. Langkah itu menjadi promosi yang efektif agar dibeli masyarakat. Dalam kesempatan yang sama, bila motif, bahan, dan harganya sesuai, tak segan mereka membeli lebih untuk anggota keluarga yang lain, atau sekadar bingkisan.

Selain rotan dan batik khas Kalimantan, Nyelong melihat, pelatihan menari yang dilakukan anak-anak di Kabupaten Katingan, bisa dipromosikan ke tingkat nasional. Melestarikan seni dan budaya tidak cukup hanya dengan mencapai kualitas yang baik tetapi bagaimana bisa dinikmati masyarakat secara luas. Ia memotivasi agar anak-anak bisa tampil di event-event nasional. Tari mandau ditampilkan pada peringatan Natal Nasional yang diselenggarakan tiap 27 Desember 2009. Tarian itu menampilkan anak-anak remaja, digali dari akar budaya lokal masyarakat Dayak. Upaya itu membuahkan hasil. Tarian khas Kalimantan Tengah ini tidak hanya ditampilkan di acara tingkat nasional melainkan juga sudah pernah ditampilkan di luar negeri.

Sementara itu di Kabupaten Seruyan dikembangkan pariwisata alam dengan mengandalkan pantai berpasir di sana. Untuk melengkapi kegiatan pariwisata tersebut, dikembangkan pula produk-produk lokal seperti olahan jantung pisang menjadi abon, krupuk ikan pipih, krupuk ikan gabus, trasi setengah jadi, fermentasi ikan cencalu, dan sebagainya. Di Seruyan, terasi setengah jadi dikemas dalam botol. Kalau biasanya terasi dijual kiloan, untuk keperluan mendongkrak pembeli dari luar daerah, dibuat kemasan terasi yang tidak menimbulkan bau, mudah dibawa, sehingga bisa dijadikan buah tangan.

Aspek pariwisata memang mencakup banyak bidang, termasuk asesoris dan busana Dayak yang dipandang sangat unik. Selama ini lebih banyak busana Dayak Melayu yang dipamerkan. Nyelong mengangkat busana-busana Dayak pedalaman yang juga sama indahnya dengan Dayak Melayu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun