Mohon tunggu...
Tarjum Sahmad
Tarjum Sahmad Mohon Tunggu... Administrasi - Sambil bekerja, menekuni dunia marketing dan jalani hoby menulis.

Suka sekali menulis di blog dan media online. Blog pribadi: Curhatkita.com Blog Kesehatan: Sentradetox.com. Akun Facebook: Tarjum Sahmad. WA: 0896-3661-3462 - Call/SMS: 0823-2066-8173. Menulis buku psikologi, bisnis & novel.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Haruskah Pembangunan Menggusur Keindahan Desaku?

17 Desember 2014   18:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:07 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_341636" align="aligncenter" width="475" caption="Sebagian lahan yang sudah diratakan"]

14187909491011052716
14187909491011052716
[/caption]

Suatu saat nanti, di ladang ini tak akan terdengar lagi suara kicau burung beraneka ragam. Tak akan terdengar lagi suara nyanyian seorang pembajak tanah dan suara lenguhan sapi yang menarik bajak. Semilir angin ladang yang sejuk menyegarkan akan berubah menjadi hawa panas dan hembusan asap dari cerobong pabrik.

[caption id="attachment_341637" align="aligncenter" width="486" caption="Jalan setapak untuk turun ke sawah ini akan ditutup benteng pabrik"]

14187910231753715055
14187910231753715055
[/caption]

Sebagai orang desa yang tak punya kuasa, aku hanya berharap, pemerintah membuat aturan yang tegas tentang peruntukan lahan dan tata ruangnya. Lahan-lahan produktif jangan dibiarkan dan diizinkan untuk mendirikan bangunan pabrik. Kalau pemerintah tak memberi izin, investor dan makelar tanah juga tak akan membeli tanahnya. Warga pun tak akan menjual tanahnya.

Tapi, jika dibiarkan begitu saja, bukan tak mungkin suatu saat nanti pemukiman warga pun bisa dibeli, dengan harga tinggi tentunya. Kalau diiming-imingi harga tinggi, siapa sih yang tak tergiur untuk menjual tanahnya, walaupun diatasnya berdiri rumah atau bangunan. Karena mereka pikir, dengan uang sebesar itu, bisa beli tanah yang lebih murah dan bangun rumah baru yang lebih bagus.

Pembangunan di daerah tak seharusnya menggerus kearifan local hanya untuk mengejar keuntungan materi dan mengatasnamakan kemajuan. Pembangunan di daerah seharusnya tetap bisa menjaga harmoni dan kelestarian lingkungan, budaya dan tradisi di daerah tersebut.

Foto-foto diambil di bagian selatan Desaku, Desa Wanakerta, Kec. Purwadadi, Kab. Subang, Jawa Barat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun