Mohon tunggu...
Ridha Harwan
Ridha Harwan Mohon Tunggu... wiraswasta -

Linguistik dan terjemahan, Bandung. https://tarjiem.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ibu Saya Batuk-Batuk, Gara-Gara Asap di Kota Jambi

19 September 2015   15:28 Diperbarui: 19 September 2015   15:28 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena kompasiana saya pun kembali menulis di sini.

Itulah judul-judul yang sering sekali saya temukan di kompasiana beberapa minggu belakangan ini.

Padahal saya sudah berjanji untuk tidak menulis terlebih dahulu dan sekaligus mengobati lara sebelumnya yang sudah cukup lama.

Namun apa mau dikata, ternyata dorongan ibu saya yang batuk-batuk lantaran asap yang mengayomi bagian tengah pulau Sumatera dan bonus negara tetanga lainnya, maka jadilah tulisan ini.

[caption caption="Asap Di Pijoan Jambi Foto: Sisca Tristanti (FB)"][/caption]

Gambar di atas itu bukanlah gambar embun yang sejauk nan segar. Namun itu adalah gambar asap. Gambar itu diambil dari akun facebook teman saya sekitar pukul 10 pagi/siang, hari ini (19/09). Lokasi gambar asap itu kurang lebih 20-30 kilometer dari Kota Jambi.

Beginilah kegiatan akibat penampakan asap di Kota Jambi.

[caption caption="Jambi Asap Patung Foto: Sisca T FB"]

[/caption]

[caption caption="Jambi Asap Sultan Thaha Bermasker (infojambi.com)"]

[/caption]

Gambar di atas adalah patung versi selamat datangnya Kota Jambi. Lokasinya di jalan utama menuju dan dari Bandara Jambi, Sultan Thaha. Entah sudah berapa berapa banyak lagi gambar yang sudah ditampilkan hanya untuk mengatakan inilah kondisi Kota Jambi. Sebuah kota yang sorotan media umumnya banyak membahas soal kebun, hutan, dan bonus suku anak dalamnya. Berikut beberapa gambar asap lainnya.

[caption caption="Demo Asap Disiang Hari Bukan Demo Embun FB:bedoel"]

[/caption]

[caption caption="#jambiberasap FB: Musri N"]

[/caption]

[caption caption="Asap Jambi FB: Centre for Remote Imaging, Sensing and Processing"]
[/caption]

[caption caption="Titik Api FB: Centre for Remote Imaging, Sensing and Processing"]

[/caption]

Pesawat Cuti Selama 2 Minggu Lebih

[caption caption="Pesawat bermasker FB: Eko Buce"]

[/caption]

Itulah kabar yang saya dapatkan dari Ibu saya siang tadi. Bersyukur batuk Ibu saya sudah tidak terdengar lagi tadi. Saya hanya kaget saja ternyata para calon jamaah haji berangkat dari kota Palembang, 200 kilometer lebih dari Kota Jambi, untuk berangkat haji. Alasannya sudah hampir dua minggu lebih ini, tidak ada penerbangan dari dan ke Kota Jambi.

Semoga Doa Jamaah Haji Soal Asap ini Terkabul

Kenapa lari ke jamaah haji sih. hahahaha

Namanya penulis, aliran tulisan juga mengikuti jemari ini menari di atas papan tuts. #peace

Tahu tidak, soal asap ini sebenarnya masalah ini sama halnya dengan masalah banjir di Ibu Kota tercinta, Jekardah eh Jakarta.

Masalah klasik.

Waktu SD di Kota Jambi, soal asap ini sudah terjadi. Bahkan waktu saya membaca tulisan soal bakar-membakar hutan, soal asap dan kebakaran, ini adalah masalah dari zaman baheula. Baik itu terjadi di Sumatera atau Kalimantan. Artinya soal asap di Kota Jambi ini adalah masalah klasik akut yang sudah menjangkiti kota dimana saya dibesarkan, selama hampir 20 tahun lebih yang lalu. Lumayanlah sudah ganti beberapa Presiden. hehehehe

Permasalahan asap dimana dong?

Mungkin sama dengan Jakarta. Mau atau tidaknya para pemimpin yang mengurus asap ini, bukan hanya 'merampok' hasil buminya saja atau mengambil emas hijau dan emas cairnya saja. Jadi semoga para jamaah haji asal Kota Jambi yang berangkatnya mesti ke Palembang dulu, doanya terkabul. Khususnya yang mendoakan para pemimpin yang kota-kotanya digerayangi oleh asap untuk segera membenahi soal klasik ini. Jelas dengan bantuan masyarakat lokal tentunya.

Asap di Kota Jambi Bakalan Hilang Tanggal 12 Oktober 2015, HOREEEE..... !!!

Horeee, Huray, aseekk, cihuy, azeekkkk, hip hip hureeyy #emotikonjoget-joget

Jujur, saya sedikit bersorak pada saat membaca berita dari detik.com satu minggu yang lalu "Catat! Waktu Pemadaman Kebakaran Hutan dan Hilangkan Asap 30 Hari". Pak Presiden Ketujuh Republik Indonesia tercinta ini sudah memberi waktu 30 hari sejak tanggal 11 September untuk Kota Jambi agar segera membenahi asap ini. kalau perlu pakai pawang asap deh. Asap yang saat ini adalah penyumbang pemasukan dan komiditi ekspor bagi negara tetangga tecinta. #apaseh.

[caption caption="Guyonan Asap kaskus.co.id"]

[/caption]

Awalnya sih saya cukup berharap Pak Jokowi mau blusukan ke Kota Jambi juga. Ternyata kalau blusukan ke Kota Jambi, pesawat tidak bisa mendarat. Kalau menggunakan transportasi darat ke Kota Jambi dari Kota Palembang, Setidaknya butuh waktu 4 jam sambil menikmati enaknya perjalanan darat ala medan lintas Sumatera.

Andai benar tanggal 12 Oktober 2015 dan tahun-tahun berikutnya asap sudah mengalami perbaikan, maka jelas-jelas ini adalah bagian 'pencitraan' hasil kerja keras presiden tercinta. Keren deh kalau benar tanggal 12 Oktober asap sudah hilang, minimal berkurang saja.

Asap = Jambi + Riau + Palembang

Perlu diketahui untuk urusan asap di Pulau Sumatera, tiga kota di atas adalah exportir besar asap bagi negara tetangganya. Soal asap ini juga bukan hanya urusan pembakar lahan di wilayah Jambi saja namun banyak kota juga yang mengalaminya. Kota-kota tersebut jelas adalah provinsi yang umumnya memiliki lahan yang luas untuk perkebunan, sawit, karet, dsb.

[caption caption="Asap Riau kaskus.co.id"]

[/caption]

Sungguh saya tidak tega melihatnya. Andaikan itu embun pagi hari, jelas ini akan membawa kesehatan. Lah ini asap. Rasanya mirip asal knalpot kendaraan saja yang menjadi sahabat sejati selama 24 jam penuh.

[caption caption="Asap Jambi dan London FB: sisca"]

[/caption]

Ah sudahlah. Jambi tetaplah Kota Jambi. Sebuah kota yang juga merupakan salah satu bagian Negara Besar di dunia ini, Republik Indonesia.

---

Dari kamar kost Pusdai-Bandung-Endonesyah
Kota yang sedang menanti hujan
19 September 2015
Salam RHID
===rhid86===
Salam bahagia ala saya
#apaanseh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun