[caption caption="#jambiberasap FB: Musri N"]
[caption caption="Asap Jambi FB: Centre for Remote Imaging, Sensing and Processing"][/caption]
[caption caption="Titik Api FB: Centre for Remote Imaging, Sensing and Processing"]
Pesawat Cuti Selama 2 Minggu Lebih
[caption caption="Pesawat bermasker FB: Eko Buce"]
Itulah kabar yang saya dapatkan dari Ibu saya siang tadi. Bersyukur batuk Ibu saya sudah tidak terdengar lagi tadi. Saya hanya kaget saja ternyata para calon jamaah haji berangkat dari kota Palembang, 200 kilometer lebih dari Kota Jambi, untuk berangkat haji. Alasannya sudah hampir dua minggu lebih ini, tidak ada penerbangan dari dan ke Kota Jambi.
Semoga Doa Jamaah Haji Soal Asap ini Terkabul
Kenapa lari ke jamaah haji sih. hahahaha
Namanya penulis, aliran tulisan juga mengikuti jemari ini menari di atas papan tuts. #peace
Tahu tidak, soal asap ini sebenarnya masalah ini sama halnya dengan masalah banjir di Ibu Kota tercinta, Jekardah eh Jakarta.
Masalah klasik.
Waktu SD di Kota Jambi, soal asap ini sudah terjadi. Bahkan waktu saya membaca tulisan soal bakar-membakar hutan, soal asap dan kebakaran, ini adalah masalah dari zaman baheula. Baik itu terjadi di Sumatera atau Kalimantan. Artinya soal asap di Kota Jambi ini adalah masalah klasik akut yang sudah menjangkiti kota dimana saya dibesarkan, selama hampir 20 tahun lebih yang lalu. Lumayanlah sudah ganti beberapa Presiden. hehehehe
Permasalahan asap dimana dong?
Mungkin sama dengan Jakarta. Mau atau tidaknya para pemimpin yang mengurus asap ini, bukan hanya 'merampok' hasil buminya saja atau mengambil emas hijau dan emas cairnya saja. Jadi semoga para jamaah haji asal Kota Jambi yang berangkatnya mesti ke Palembang dulu, doanya terkabul. Khususnya yang mendoakan para pemimpin yang kota-kotanya digerayangi oleh asap untuk segera membenahi soal klasik ini. Jelas dengan bantuan masyarakat lokal tentunya.