4. Tokoh dan Penokohan
  a) Anastasya Mysha: Tokoh utama sebagai siswi yang menjadi korban perundungan, namun ia selalu sabar dan baik hati.Â
(hal.63) "Heh bocah kampung! Buruan beresin nih kelas. Malah bengong! Bentak Tasya. Tiba-tiba Tasya datang, lalu mendorong Ana sampai punggungnya membentur tembok. "Lo budek atau gimana?" Hal itu membuat Ana meringis sakit.
(hal.20) Ana tersenyum. Dia ingin marah, tetapi itu hanya membuang-buang waktu saja. Ana selalu ingat apa yang dikatakan ibunya. Jangan membalas api dengan api, kita harus membalasnya dengan air, agar api itu kalah. Karena kalau kita membalasnya dengan api lagi, maka api itu akan semakin besar.
  b) Alister Reygan: Adalah sosok siswa tampan yang menjadi penguasa di sekolah, dia adalah sahabat kecilnya Anastasya Mysha.
(hal.18) Geng Alister menyoraki kepergian dua cewek itu. Alister mengeratkan kepalan kedua tangannya. Berani-beraninya seorang murid baru melawan kekuasaannya? Tomy, ketua OSIS yang sok jagoan itu saja bisa Alister hajar sampai babak bekur karena membela Ana mati-matian.
(hal.180) "Ana, aku pengen kasih bunga mawar ini untuk Mama" ucap Alister kecil
"Mama kamu pasti seneng kalau dapet bunga mawar merah ini dari kamu."
"Janji ya kita bakal terus bersama?" Ana mengangguk penuh keyakinan. Mereka pun saling berjanji. Dan itu membuat Alister senyum.
  c) Bulan: Yaitu sahabat ana yang selalu menguatkan dan membela Ana ketika di bully
(hal.201) Bulan yang merasa Ana terguncang, sangat terpukul dan tidak terima, dia mengepalkan tangannya dan berbisik kepada Ana. "Kamu janji kan, sama aku bahwa kamu bakalan berubah Ana? Kalau mereka ngapa-ngapain, kamu harus langsung pergi ke kelas.
  d) Tasya & Alana: Adalah geng penguasa sekolah yang selalu mem-bully Ana
(hal. 82) Tasya menghampiri Ana dan mencengkram pipinya kuat-kuat, kebencian sangat terpancar dari matanya, seolah Ana adalah kutu yang harus dimusnahkan.
(hal.83) Lipstik yang ada di tangan Tasya itu langsung meluncur ke bibir Ana. Dia membentuknya seolah-olah Ana adalah badut mainan. Ana tidak bisa memberontak karena kedua tangannya dipegang kuat oleh Alana, dan dia hanya bisa pasrah.
  e) Iqbal: Adalah salah satu anak geng penguasa sekolah tetapi dengan seiring waktu dia seringkali membela Ana, dia juga merupakan keponakannya Ana.
(hal.141) "Kamu cantik Ana. Kamu harus percaya sama aku" Iqbal tersenyum sambil berdiri di samping Ana. "Kamu janji kan, enggak bakalan ikuti buku itu lagi?" tanya iqbal dengan serius, agar Ana tidak menyiksa dirinya dengan peraturan aneh yang dibuat oleh Tasya dan Alana yang kerap kali merundungnya.
5. Sudut Pandang
  *Orang ketiga: (hal.6) Buku pink tebal itu terbuka, menunjukkan coretan dari jari tangannya yang lentik. Ana tersenyum. Di bawah cahaya bulan purnama penuh dia tetap menulis setiap kegiatan yang dia lakukan di hari ini.