Mbak Ike harus legowo ketika tidak lolos seleksi di Kantor Pusat. Baginya itu tidak masalah. Beliau memang yang terbaik dari DJTY. Tetapi beliau mengakui jika banyak orang-orang yang lebih bagus di luar sana. Kekalahan juga tidak menyurutkan langkah beliau untuk terus berbuat lebih baik lagi. Memiliki terobosan baru, lebih rajin dan disiplin.
Mbak Ike adalah sosok pembelajar. Rekan kerja menjadi tempat beliau belajar dan menempa diri. Bagaimana menjadi orang yang memiliki semangat dan dedikasi tinggi seperti Bu Thea. Bagaimana menjadi orang yang care tidak hanya untuk urusan pekerjaan seperti Pak Haris. Atau bagaimana bisa mengembangkan lingkungan kerja yang kondusif seperti Bu Yun. Masih banyak lagi pegawai yang menjadi contoh Mbak Ike untuk belajar lebih baik dan berbuat lebih banyak bagi perusahaan.
Ike Aprilyanti, madrasah pertama untuk anak-anaknya
Walaupun sebagai karyawati yang menghabiskan delapan jam sehari untuk urusan pekerjaan, tidak membuat Mbak Ike lupa akan kewajibannya sebagai ibu. Baginya anak-anak dan rumah adalah nomer satu. Setiap pagi sudah menjadi kewajiban rutin mengantarkan anak sulungnya ke sekolah. Pulang kerja pekerjaan rumah dan menemani belajar sudah menjadi tanggung jawabnya. Mbak Ike menyadari bahwa sekolah jaman sekarang berbeda dengan dulu. Sekarang emaknya juga harus belajar jika tidak ingin ketinggalan. Emaknya harus tahu ini itu. Emaknya harus bisa segala hal.
Mbak Ike, dengan segala kesederhanaannya telah memberikan contoh tanpa banyak kata. Tanpa banyak koar-koar. Beliau telah membuktikan lewat sederet prestasi selama menjadi pegawai. Tanpa sengaja beliau telah menjadi sumber inspirasi untuk banyak orang, salah salah satunya. Kedisiplinan yang dimulai dari hal-hal kecil sehari-hari adalah kunci bagi beliau. Kedisiplinan yang akan membuka pintu-pintu kesuksesan lainnya. Dari hal-hal kecil itulah yang kemudian menjadi sebuah habit yang akan menular pada lingkungan sekitar.
Tetiba saya teringat satu nasehat dari seseorang…
“Mana mungkin aku ngomong ABCDE jika tidak menerapkan hal tersebut pada diri sendiri, Tar?”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H