Bagi seorang mukmin, tentu juga mencintai apa yang dicintai Rasulullah, maka berpuasa di bulan Sya'ban sangat dianjurkan.
Hal ini diperjelas dalam sebuah riwayat shahih dari Aisyah RA yang artinya: Bulan yang paling disukai Rasulullah untuk berpuasa adalah bulan Sya'ban, dan biasanya beliau melanjutkan puasanya dengan puasa Ramadhan. (Sunan An-Nasa'i Hadits Nomor 2350, dan ini hadits shahih)
Tentu saja ada alasan dan rahasia dibalik kecintaan Rasulullah berpuasa sunat di bulan Sya'ban ini, lalu apa rahasia dibaliknya? akan penulis jelaskan di poin selanjutnya.
2. Bulan Sya'ban Adalah Waktu Dimana Seluruh Catatan Amal Manusia Dalam Satu Tahun Diangkat ke Langit.
Ternyata inilah salah satu hikmah kenapa Rasulullah sangat suka berpuasa di bulan Sya'ban, karena di bulan inilah seluruh catatan amal kita selama satu tahun ini diangkat ke langit.
Dan perlu diketahui bahwa Rasulullah itu sangat suka berpuasa di waktu-waktu diangkatnya catatan amal ke langit. Keutamaan bulan Sya'ban ini dijelaskan secara lengkap didalam kitab Lathaiful Ma'aarif .
Salah satu pembahasan yang dijelaskan didalam kitab tersebut ialah menukil sebuah hadits yang artinya: Rasulullah saw bersabda: “Amal-amal manusia diperiksa pada setiap hari Senin dan hari Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan puasa.” (HR. At-Tirmidzi).
Inilah yang menjadi bukti, bahwa Rasul selalu berpuasa di waktu-waktu diperiksanya catatan amal manusia, sepanjang tahunnya.
Ada 4 waktu diangkatnya catatan amal kita ke langit untuk diperiksa, 4 waktu ini ialah: waktu Harian, Mingguan, Bulanan dan Tahunan.
- Waktu harian, artinya catatan amal kita selama satu hari tersebut diangkat ke langit dan waktunya adalah ketika waktu Subuh dan Ashar.
- Waktu Mingguan, catatan amal kita selama satu minggu diperiksapada hari Senin dan Kamis, maka tak heran jika Rasulullah selalu berpuasa di dua hari ini sebagaimana hadits yang kita jelaskan diatas.
- Waktu bulanan, catatan amal kita selama satu bulan diangkat ke langit pada Ayyamul Bidh, yaitu di hari 13, 14 dan 15 setiap bulannya, maka di 3 hari ini Rasulullah juga menyunnahkan kita untuk berpuasa di tiga hari ini.
- Waktu Tahunan, catatan amal kita selama satu tahun, diangkat ke langit dan diserahkan kepada Allah pada bulan Sya'ban, sehingga inilah yang membuat Rasulullah suka berpuasa di bulan ini.
Mirisnya,walaupun dibulan ini catatan amal kita diperiksa, justru bulan Sya'ban adalah bulan yang banyak manusia lalai didalamnya.
Sebagaimana hadits Rasulullah yang artinya: Dari Usamah bin Zayd berkata: "Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa sunat sebulan penuh selain bulan Sya'ban".