Setelah Kekaisaran Persia runtuh, masyarakat Mesir berharap mereka akan dibiarkan merdeka oleh Yunani, akan tetapi itu hanya harapan semata, karena mereka tetap berada dibawah kekuasaan Yunani,
Setelah Aleksander Agung meninggal, Yunani terpecah dan banyak wilayah yang dikuasai oleh para jenderal, dan jenderal yang menguasai Mesir adalah  Jenderal Ptolemaios.Â
Sejak saat itulah muncul Dinasti Ptolemaios yang menguasai Mesir dan memerdekakannya, Jenderal Ptolemaios dan penerusnya juga disebut dengan istilah Firaun Ptolemaiotik yang berasal dari ras Yunani.
Ketika Dinasti ini berkuasa, banyak kebudayaan Yunani yang dibawa ke Mesir, walaupun begitu, rakyat Mesir masih menggunakan bahasa Mesir dan menyembah dewa-dewa Mesir.
Dinasti Ptolemaios dan para keturuannya memerintah Mesir hingga Octavianus Augustus dari Romawi mengalahkan Penguasa Mesir terakhir, yaitu Ratu Kleopatra, pada tahun 30 SM. Sejak itu Mesir menjadi bagian dari Romawi.
Sehingga Cleopatra disebut sebagai Firaun terakhir dalam sejarah Mesir, tak heran ratu ini begitu dikenal oleh dunia hingga sekarang. Selain karena kecantikannya, ia sangat lihai untuk mempertahankan negaranya dari penjajahan Romawi.
- Peradaban Romawi
Saat Kaisar Romawi datang ke Mesir dengan tujuan invasi, ia bertemu dengan Cleopatra yang saat itu menguasai Mesri, saat itu Cleopatra meminta bantuan tentara untuk menghadapi perang saudara yang dipimpin oleh Suaminya.Â
Di saat yang sama Julius Caesar ternyata jatuh hati kepada Ceopatra, dan ia membawa Cleopatra ke Roma sebagai kekasih. Julius Caesar juga membantu Cleopatra dalam memerangi saudaranya sekaligus suaminya sendiri yang masih remaja, Firaun Ptolemaios XIII sehingga Cleopatra pun berkuasa penuh atas Mesir.
Setelah Julius Caesar terbunuh pada tahun 44 SM, Cleopatra pulang ke Mesir dan memerintah disana selama 14 tahun. Ia sukses melakukan berbagai manuver politik terhadap Penguasa Romawi yang membuat Mesir tetap eksis sebagai negara yang Merdeka.
Akan tetapi, kekuasaan Cleopatra hancur saat terjadi perang saudara antara keponakan Julius Caesar, dan ketika itulah Mesir menjadi milik Romawi seutuhnya.
Romawi menganggap Mesir amat berharga karena daerah tersebut amat subur dan menghasilkan begitu banyak bahan pangan. Sejumlah banyak makanan, terutama gandum (untuk dibuat menjadi roti), dikirim dari Mesir ke Roma sebagai pajak dalam kapal-kapal besar.Â