Pada awal perintah shalat diturunkan pada malam Isra' dan Mi'raj, Allah swt memerintahkan Nabi Muhammad untuk menjadikan Masjidil Aqsa sebagai kiblat umat Islam, sehingga arah shalat ketika itu menghadap ke arah Palestina yang kita kenal sekarang.
Hal ini berlangsung sekian tahun lamanya hingga turun perintah Allah swt di surat Al-Baqarah ayat 144 yang turun di malam Nisyfu Sya'ban, artinya:
"Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering mengadah ke langit, maka akan kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana pun kamu berada, hadapkanlah wajahmu kearah tersebut. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab (taurat dan injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan."
Perintah memindahkan kiblat ini turun di malam ini, yaitu malam Nisyfu Sya'ban. Sehingga sejak saat itu hingga sekarang dan hari seterusnya kiblat umat islam menghadap kearah masjidil Haram.
Itulah salah satu kejadian penting yang terjadi di malam ini, sehingga hal ini yang menjadi salah satu alasan bagi kita untuk mengetahui dan mengingatnya.
Keistimewaan Malam Nisyfu Sya'ban
Ini poin paling penting dari pembahasan kita kali ini, setelah mengetahui apa kisah penting di malam Nisyfu Sya'ban, sekarang kita beralih mencari tahu keistimewaan malam ini dalam agama Islam.
- Malam Diangkatnya Catatan Amalan Kita Selama Satu Tahun ke Langit.
Ini hal yang sangat penting diketahui oleh seluruh umat Islam, bahwa malam Nisyfu Sya'ban adalah malam dimana seluruh catatan amal kita diangkat ke langit menghadap kepada Allah swt.
Catatan amal tersebut merupakan catatan amal kita selama setahun, amalan baik dan amalan buruk. Dengan kasih sayang-Nya, sebelum catatan amal ini diangkat ke langit, Allah memberikan hambanya waktu untuk bertobat sebelum catatan ini sampai ke hadapan Allah swt.
Oleh karena itulah, sangat merugi orang-orang yang tidak memanfaatkan malam ini untuk banyak beristighfar dan memohon ampun.
Bagi mereka yang bertobat dan beribadah di malam Nisyu Sya'ban maka ia akan mendapat ampunan dan catatan amalnya terbebas dari dosa-dosa dan dipenuhi dengan amal baik.
Hal ini tegaskan oleh Rasulullah didalam hadistnya, bahwa beliau banyak berpuasa di bulan Sya'ban karena di bulan itu adalah bulan diangkatnya amalan ke langit.