Ujian Semester ganjil pun dilaksanakan di musim dingin yang menusuk yang suhunya bisa mencapai dibawah 5 derjat celcius. Jadi baik Semester ganjil ataupun genap, kedua ujian di Al-Azhar menjadi semakin berat dengan cuaca ekstrem ini.
Meskipun tidak ada tugas skripsi, mahasiswa Indonesia di Al-Azhar harus menghadapi tantangan lainnya yang tidak kalah sulitnya dengan teman-teman Mahasiswa di Indonesia.
Kuliah berlansung hanya sekitar 7 bulan selama 1 tahun.
Selain tidak ada absensi dan skripsi, waktu perkuliahan di Al-Azhar punya berlansung selama 7 bulan selama 1 tahun loh! Sangat sedikit sekali kan?
Jadi jika kamu berkuliah disini, maka dalam 1 tahun kamu hanya akan belajar selama 7 bulan saja
Nah itulah salah satu ciri khas jika berkuliah di Negara 4 Musim, kita kana sedikit lebih banyak menikmati liburan, hal ini dikarenakan cuaca ekstrem yang selalu mendatangi Negara-negara ini.
Berbeda dengan Indonesia yang cuacanya sangat stabil dan jarang berubah-ubah, Mesir memiliki iklim yang sangat ekstrem , suhu di Musim panas bisa mencapai 46 derjat celicus sedangkan di musim dingin bisa dibawah 5 derjat atau bahkan minus 1 celcius.
Karena cuaca ekstrim itulah, jam perkuliahan di Mesir lebih sedikit dibandingkan Negara-negara tropis lainnya.
Walaupun perkuliahan di kampus libur, mahasiswa tetap disarankan untuk mengikuti pembelajaran dan halaqah keilmuan di Masjid Al-Azhar yang selalu tersedia sepanjang tahunnya, sehingga mahasiswa tetap bisa meningkatkan kapasitas keilmuannya.
Baca juga: Serba-serbi Kuliah di Universitas Al Azhar, Mesir
Satu Kelas Bisa Mencapai Ratusan Orang.
Sebagai kampus yang memiliki mahasiswa asing terbanyak di dunia, Al-Azhar telah mengantisipasi hal ini dengan mempersiapkan ruang kelas yang sangat luas, bahkan lebih terlihat seperti aula yang mampu menampung hingga 100 orang mahasiswa.