Mohon tunggu...
Tareq Albana
Tareq Albana Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Nominee of Best Citizen Journalism Kompasiana Awards 2019. || Mahasiswa Universitas Al-Azhar, Mesir. Jurusan Hadits dan Ilmu Hadits.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

12 Jam Menikmati Pameran Seni Kaligrafi Internasional di Kairo

31 Desember 2018   14:54 Diperbarui: 2 Januari 2019   18:07 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalaigrafi yang bertemakan burung Elang sebagai simbol negara Mesir (Dokumentasi Pribadi)

Penulis berpose didepan salah satu karya Favorit para pengunjung (Dokumentasi Pribadi)
Penulis berpose didepan salah satu karya Favorit para pengunjung (Dokumentasi Pribadi)
Penulis sempat berbincang dengan Jalaluddin, mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia yang menampilkan dua karya kaligrafi terbaiknya didalam pameran tersebut..

"Alhamdulillah saya sangat bangga bisa berada di sini, saya dahulu sudah mulai belajar khat (kaligrafi) sejak di Pondok Pesantren, namun saya mengasahnya lebih serius tatkala sudah berada di Mesir, karena di sini banyak guru dan metode yang saya pelajari dan saya sangat bangga menjadi salah satu delegasi Indonesia didalam pameran ini," ujar Jalaluddin saat diwawancara.

"Kita awalnya mendapat info dari website resmi Al-Azhar, lalu mengirimkan karya kaligrafi kita melalui email, nanti karya yang terpilih akan mendapat kehormatan untuk tampil didalam pameran ini. Alhamdulillah ada lima orang mahasiswa asal Indonesia yang juga mendapat tempat di pameran ini," tuturnya lagi.

Jalaluddin, Mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia yang mendapat kehormatan untuk memamerkan karyanya di pameran tersebut (dokumentasi pribadi)
Jalaluddin, Mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia yang mendapat kehormatan untuk memamerkan karyanya di pameran tersebut (dokumentasi pribadi)
Jalaluddin berharap agar kaligrafi semakin berkembang di Indonesia karena khat kebanyakan berisi ayat-ayat Al-Quran yang sangat mulia, sehingga dengan mencintai khat kita bisa semakin mencintai Al-Quran Karim.

"Kita juga bangkitkan lagi khazanah kaligrafi di Indonesia, karena walaupun banyak kaligrafi yang bisa dibuat dengan komputer, namun khat yang dibuat dengan tangan akan lebih hidup dibandingkan komputer," jelasnya.

Saat ini ratusan karya kaligrafi tersebut masih dipajang di Masjid Al-Azhar hingga awal Januari mendatang, semoga dengan berhasilnya karya anak bangsa yang dipajang di pameran ini bisa semakin mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional.

Kaligrafi awalnya dikenal dari Timur Tengah  yang begitu maju perkembangan Kaligrafinya, sehingga tak heran sering diadakannya lomba kaligrafi di negara-negara arab ini. Kaligrafi biasanya berisi tulisan Ayat Al-Quran dan Hadits serta Kalam Ulama terdahulu.

Di Indonesia sendiri seni menulis kaligrafi memang sudah dikenal secara luas, terbukti dengan banyaknya diadakan lomba-lomba kaligrafi di berbagai daerah dan dalam dunia pendidikan pun, kaligrafi juga sudah diajarkan di Madrasah Negeri ataupun pondok di seluruh Indonesia. 

Kaligrafi ini sangat banyak terdapat di masjid seluruh Indonesia, yang digunakan sebagai penghias interior masjid sehingga membuat masjid terseubut bernuansa islami dan membuat kagum siapapun yang melihatnya, ini merupakan bukti dari kemajuan dan minat masyarakat kita yang tinggi terhadap seni kaligrafi.

Tareq Albana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun