Mohon tunggu...
Tareq Albana
Tareq Albana Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Nominee of Best Citizen Journalism Kompasiana Awards 2019. || Mahasiswa Universitas Al-Azhar, Mesir. Jurusan Hadits dan Ilmu Hadits.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

12 Jam Menikmati Pameran Seni Kaligrafi Internasional di Kairo

31 Desember 2018   14:54 Diperbarui: 2 Januari 2019   18:07 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pameran Kaligrafi yang dimeriahkan oleh ratusan karya seni Kaligrafi dari seluruh dunia (Dokumentasi Pribadi)

Negara Mesir dan Universitas Al-Azhar sedang menjadi topik pembicaraan pegiat kaligrafi dunia, pasalnya saat ini sedang diadakannya Pameran Kaligrafi Internasional yang diadakan oleh Universitas Al-Azhar Kairo Mesir dan dihadiri oleh puluhan seniman kaligrafi lebih dari 50 negara. Pameran ini berlangsung dari 28 Desember 2018 hingga 10 Januari 2019 mendatang.

Barangkali para pembaca semua pernah mendengar istilah kaligrafi ini. Kaligrafi merupakan seni menulis kalimat arab dengan menggunakan berbagai alat dan teknik sehingga menghasilkan sebuah tulisan yang sangat indah dan bernilai seni tinggi.

Pameran Kaligrafi Internasional di Masjid Al-Azhar Al Sharief (Dokumentasi Pribadi
Pameran Kaligrafi Internasional di Masjid Al-Azhar Al Sharief (Dokumentasi Pribadi
Menariknya, pameran ini merupakan pameran kaligrafi pertama yang diadakan oleh Al-Azhar. Pameran ini bertujuan agar seni menulis kaligrafi semakin dikenal dan populer di kalangan masyarakat Mesir dan Internasional, sekaligus memberi motivasi kepada mahasiswa Al-Azhar yang memiliki jiwa seni untuk mengasah kemampuan seninya, salah satunya melalui kaligrafi.

Kalaigrafi yang bertemakan burung Elang sebagai simbol negara Mesir (Dokumentasi Pribadi)
Kalaigrafi yang bertemakan burung Elang sebagai simbol negara Mesir (Dokumentasi Pribadi)
Pameran tersebut dibuka dan dihadiri oleh duta besar dari beberapa negara, serta ribuan mahasiswa, turis asing maupun masyarakat Mesir. Pada Bulan Agustus lalu juga pernah diadakan pameran serupa, namun pesertanya melibatkan cabang kesenian lainnya juga.

Acara yang berlangsung cukup lama itu juga diisi dengan serangkaian acara lainnya, mulai dengan sharing mengenai dunia kaligrafi hingga workshop dan latihan menulis kaligrafi yang juga akan disediakan dalam acara ini. Sehingga pengunjung yang ingin mengetahui dunia kaligrafi lebih dalam bisa langsung berdiskusi dengan para ahli.

Kaligrafi juga bisa digunakan sebagai hiasan dan dekorasi dinding, sebagaimana yang bisa kita lihat diseluruh masjid megah dan indah di dunia.

Gandi, Salah Seorang pengunjung pameran yang berasal dari Sumatra Barat.
Gandi, Salah Seorang pengunjung pameran yang berasal dari Sumatra Barat.
Antusiasme para pengunjung juga sangat tinggi, terlihat dari ramainya masjid Al-Azhar dari pagi hingga malam hari. Pengunjung yang sebagian besar adalah mahasiswa itu sangat menikmati keindahan yang terlihat didalam setiap lukisan tersebut. 

"Ini kali pertama saya melihat pameran kaligrafi sebesar ini, apalagi dengan mendatangkan karya dari puluhan negara yang memiliki teknik dan keterampilan menulis kaligrafi yang membuat saya kagum," tutur salah seorang mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia yang datang berkunjung bersama teman-temannya. 

"Semoga pameran seperti ini juga diadakan di Indonesia, supaya anak muda kita menyalurkan hobi melukis dan menulis kepada kaligrafi ini, karena selain memiliki nilai seni yang tinggi, kaligrafi juga membawa pesan-pesan dakwah karena yang kita tulis adalah ayat Al-Quran," sambungnya.

Kaligrafi tiga dmensi karya peserta asal Mesir (dokumentasi pribadi)
Kaligrafi tiga dmensi karya peserta asal Mesir (dokumentasi pribadi)
Kabar gembiranya, ada lima orang mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia yang mendapat kehormatan untuk memajang karya kaligrafi mereka didalam Pameran itu. Salah satunya ialah Jalaluddin, seorang mahasiswa Indonesia asal Sumatera Utara yang sedang berkuliah di Universitas Al-Azhar yang dua buah karyanya dipajang di Masjid Al-Azhar.

Pameran ini diadakan didalam masjid Al-Azhar, dimana sebanyak 250 karya kaligrafi dari seluruh dunia dipajang disana. Para Seniman juga memanfaatkan momen ini sebagai ajang silaturrahmi dengan sesama seniman lainnya dari negara lain, pun mereka juga bisa memperkenalkan karyanya kepada ribuan wisatawan yang berasal dari puluhan negara yang hadir di masjid Al-Azhar.

Penulis berpose didepan salah satu karya Favorit para pengunjung (Dokumentasi Pribadi)
Penulis berpose didepan salah satu karya Favorit para pengunjung (Dokumentasi Pribadi)
Penulis sempat berbincang dengan Jalaluddin, mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia yang menampilkan dua karya kaligrafi terbaiknya didalam pameran tersebut..

"Alhamdulillah saya sangat bangga bisa berada di sini, saya dahulu sudah mulai belajar khat (kaligrafi) sejak di Pondok Pesantren, namun saya mengasahnya lebih serius tatkala sudah berada di Mesir, karena di sini banyak guru dan metode yang saya pelajari dan saya sangat bangga menjadi salah satu delegasi Indonesia didalam pameran ini," ujar Jalaluddin saat diwawancara.

"Kita awalnya mendapat info dari website resmi Al-Azhar, lalu mengirimkan karya kaligrafi kita melalui email, nanti karya yang terpilih akan mendapat kehormatan untuk tampil didalam pameran ini. Alhamdulillah ada lima orang mahasiswa asal Indonesia yang juga mendapat tempat di pameran ini," tuturnya lagi.

Jalaluddin, Mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia yang mendapat kehormatan untuk memamerkan karyanya di pameran tersebut (dokumentasi pribadi)
Jalaluddin, Mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia yang mendapat kehormatan untuk memamerkan karyanya di pameran tersebut (dokumentasi pribadi)
Jalaluddin berharap agar kaligrafi semakin berkembang di Indonesia karena khat kebanyakan berisi ayat-ayat Al-Quran yang sangat mulia, sehingga dengan mencintai khat kita bisa semakin mencintai Al-Quran Karim.

"Kita juga bangkitkan lagi khazanah kaligrafi di Indonesia, karena walaupun banyak kaligrafi yang bisa dibuat dengan komputer, namun khat yang dibuat dengan tangan akan lebih hidup dibandingkan komputer," jelasnya.

Saat ini ratusan karya kaligrafi tersebut masih dipajang di Masjid Al-Azhar hingga awal Januari mendatang, semoga dengan berhasilnya karya anak bangsa yang dipajang di pameran ini bisa semakin mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional.

Kaligrafi awalnya dikenal dari Timur Tengah  yang begitu maju perkembangan Kaligrafinya, sehingga tak heran sering diadakannya lomba kaligrafi di negara-negara arab ini. Kaligrafi biasanya berisi tulisan Ayat Al-Quran dan Hadits serta Kalam Ulama terdahulu.

Di Indonesia sendiri seni menulis kaligrafi memang sudah dikenal secara luas, terbukti dengan banyaknya diadakan lomba-lomba kaligrafi di berbagai daerah dan dalam dunia pendidikan pun, kaligrafi juga sudah diajarkan di Madrasah Negeri ataupun pondok di seluruh Indonesia. 

Kaligrafi ini sangat banyak terdapat di masjid seluruh Indonesia, yang digunakan sebagai penghias interior masjid sehingga membuat masjid terseubut bernuansa islami dan membuat kagum siapapun yang melihatnya, ini merupakan bukti dari kemajuan dan minat masyarakat kita yang tinggi terhadap seni kaligrafi.

Tareq Albana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun