Mohon tunggu...
Tareq Albana
Tareq Albana Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Nominee of Best Citizen Journalism Kompasiana Awards 2019. || Mahasiswa Universitas Al-Azhar, Mesir. Jurusan Hadits dan Ilmu Hadits.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Gadis Tanpa Nama

5 Oktober 2017   03:53 Diperbarui: 5 Oktober 2017   13:38 1667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadis Tanpa Nama (Sumber: ThePicta.com)

Aku merasa senang di hari itu, tidak lain dan tidak bukan rasa senang itu didapat karena senyuman gadis itu, seumur umur, itulah kali pertama aku mendapatkan senyuman dari gadis yang tak kukenal, saking seneng nya, aku sampai ga sempa membalas senyuman nya. "ah kenapa ya aku senang banget?" kataku ku penuh tanda tanya.

Hari hari selanjutnya aku habis kan seperti biasa, tentunya dengan kehadiran kembali gadis cantik itu, ya dia memang cantik, Ujarku. Aku sering curi curi pandang melihat nya sambil membaca buku, entah kenapa, setelah aku kehilangan dia selama 4 hari, aku merasa dia sangat berarti, sekali lagi, walaupun kami belum kenal.

Suatu ketika, aku melihat gadis itu masuk ke dalam toko, aku pun seperti biasa, menjadi lebih senang dengan ada nya gadis itu, namun pada hari itu aku melihat ada sesuatu yang aneh pada diri gadis itu, tatkala aku perhatikan dengan seksama, aku menyadari bahwa tas punggung gadis itu terbuka! Barangkali dia lupa menutup tas nya, terlihat buku buku serta laptop yang ada didalam tas nya.

Aku pun panik, aku pengen memberi tahu dia, tapi aku sangat malu. Tapi jika tidak aku beritahu, dia bisa jadi sasaran maling atau perampok, karena didalam tas nya terlihat jelas ada sebuah laptop, aku harus bagaimana??

 Akhir nya aku berdiri, dengan membuang segala rasa malu, aku berkata "afwan Ukhty, Tas nya terbuka, nanti buku buku nya bisa jatuh" ucapku, gadis itu kaget dan melihat tas nya sembari berkata "syukran akh, untung diberi tahu, karena didalam nya ada laptop, bisa terjatuh" ucapnya. Yes! Itulah kali pertama aku berbicara kepada gadis itu, hatiku berbunga bunga, senang rasanya dapat senyuman dari gadis itu, dia sangat cantik tatkala tersenyum.

Sampai malam aku tak dapat tidur, karena memikirkan kejadian sore tadi, ahh senang sekali rasa nya bisa membantu gadis itu. Ucapku. Rasa senang ini bahkan aku alami berhari hari lama nya.

Namun tahukah kalian? Itulah saat pertama kali nya aku berbicara dengan gadis itu, setelah hampir dua bulan sejak pertama kami bertemu di toko buku, sekaligus menjadi kali terakhir aku berbicara dengan nya, mungkin.

Hari hari selanjutnya aku lalui dengan hati bahagia, karena bisa membaca buku sambil curi curi pandang terhadap gadis itu, jujur memang, aku tertarik dengan dia, mungkin kita berlatar belakang yang sama, alias sama sama org miskin yang gak punya uang utk membeli buku, atas persamaan nasib itulah yang membuatku tertarik, tapi aku tidak pernah tahu, apakah nasib kami benar benar sama atau ini semua hanya kebetulan saja.

Sampai di suatu hari aku tidak melihat lagi gadis itu, setelah beberapa hari tidak kelihatan aku menjadi gelisah dan sedih, kemana perginya gadis itu? Aku sampai tidak bisa tidur semalaman.  

Di toko buku, aku menjadi tidak konsen, aku merasa kesepian, aku rindu dengan suara batuk gadis itu, aku rindu suara langkah kakinya. Sepi sekali rasanya toko buku itu semenjak ketidakhadiran dia.

Aku merasa sedih sekali semenjak ketidakhadiran dia, sampai sampai aku pun tak sadar sudah menitikkan air mata, aku merasa sangat kesepian, dua bulan sudah kita sama sama membaca buku di toko Abdullah, bukan lah waktu yang sebentar, itulah kenapa gadis itu sangat mewarnai hari hariku, walaupun kami tidak saling mengenal dan hanya pernah sekali bercakap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun