Mohon tunggu...
Tareq Albana
Tareq Albana Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Nominee of Best Citizen Journalism Kompasiana Awards 2019. || Mahasiswa Universitas Al-Azhar, Mesir. Jurusan Hadits dan Ilmu Hadits.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

6 Hal Penting Tentang Puasa Asyura yang Jarang Diketahui

30 September 2017   16:51 Diperbarui: 30 September 2017   16:54 1370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Besok insya allah, kita akan memasuki tanggal 10 Muharram. Yups, tidak salah lagi, pada setiap tanggal 10 Muharram kita disunnahkan berpuasa oleh Nabi Muhammad SAW. Beiringan dengan semakin dekat nya tanggal 10 Muharram, kurang afdhal rasa nya jika kita tidak mengetahui seluk beluk puasa Asyuraa dan Salah Kaprah yang terdapat dalam Puasa Asyuraa ini.

Berikut 6 Hal Penting seputar Puasa Asyuraa:

  • Sebelum Nabi Hijrah Ke Madinah, Puasa Asyura Merupakan Puasa Wajib

Tahukah kamu, bahwa sebelum nabi Muhammad SAW dan para sahabat Hijrah ke Madinah, Puasa Asyura itu diwajibkan oleh Allah. Kewajiban ini berlaku sebelum turun nya perintah untuk berpuasa pada bulan Ramadhan. Tatkala turun nya perintah Allah SWT untuk berpuasa Ramadhan, maka kewajban puasa Asyuraa dihapuskan dan dijadikan puasa Sunnah.

Berarti, puasa asyuraa itu sangat penting, sehingga dahulu diwajibkan pelaksanaan nya. kita dapat mengetahui nya dari Hadis Riwayat Imam Bukhari yang artinya "Dahulu Rasulullah SAW memerintahkan untuk berpuasa pada hari Asyuraa, tatkala turun kewajiban puasa Ramadhan, maka barangsiapa yang mau berpuasa asyuura, maka berpuasalah, barangsiapa yang ingin Ifthar (Tidak Puasa) maka lakukan lah" (Dinukil dari Kitab Fathul Baari Jilid 5, Bab Puasa Asyuraa, Halaman 434)

Walaupun puasa Asyuraa tidak diwajibkan lagi, namun pahala nya tetap banyak loh, jadi sangat rugi kan rasa nya jika jita melewatkan Puasa Asyuraa.

  • Sebelum Islam Datang, Puasa Asyura dahulu juga Dilakukan Oleh Orang Qurays ,Orang Yahudi dan Orang Kristen

Pasti heran kan, ternyata sebelum islam datang, sudah banyak umat yang melaksanakan Puasa ini, tentunya dengan alasan yang berbeda beda. Disini dikemukakan beberapa Alasan Umat Terdahulu melakukan Puasa Asyuraa sebelum datang nya Islam.

Sama sama kita ketahui, bahwa Yahudi juga melakukan Puasa pada hari Asyuraa, menurut Riwayat  orang yahudi melakukan Puasa Asyuraa, karena pada Hari Asyuraa Nabi Musa Alaihissalam Selamat dari kejaran tentara Firaun, jadi bangsa yahudi merayakan nya dengan berpuasa pada hari itu. Sebagai rasa bahagia mereka terhadap keselamatan nenek moyang mereka dan nabi Musa.

Orang Kristen ternyata juga berpuasa pada Hari Asyuraa, karena Nabi Isa Alaihissalam, juga melakukan Puasa ini, karena Kewajiban Puasa Asyura yang diwajibkan pada nabi Musa alaihissalam juga diwajibkan kepada Nabi Isa dan pengikutnya.

Orang Kafir Qurasy pada masa itu melakukan Puasa pada hari Asyura, dari mana kita mengetahui nya? ada Hadis yang diriwayatkan Oleh Imam Al Bukhary dari Aisyah Radhiyallahu anha yang Arinya " Sesungguhnya pada masa Jahiliyah, orang orang berpuasa pada hari Asyuraa, dan Rasulullah juga berpuasa pada hari Asyuraa pada Masa Jahiliyah (Sebelum kedatangan Islam)(Hadis ini dinukil dari kitab fatul Baari, jilid 5 halaman 437)

Sekarang pertanyaan nya, kenapa orang kafir Qurays kala itu melakukan puasa pada hari Asyuraa? Menurut Al Hafiz Ibnu Hajar Al 'Asqalany mengatakan bahwa Orang Kafir Qurays kala itu melakukan puasa Asyura karena Puasa Itu sudah dilakukan oleh para nenek moyang mereka.

Dan Ikrimah, yang merupakan sahabat nabi ketika ditanya, mengapa nenek moyang orang Qurays berpuasa pada hari Asyuraa, beliau menjawab "orang Qurays dahulu pernah melakukan suatu dosa, dan dosa itu sangat besar di hati mereka, maka diserukan kepada Qurays "Berpuasa lah pada Hari Asyura maka itu akan menghapus dosa tersebut"  atas alasan inilah kaum Qurays berpuasa pada masa Jahiliyah termasuk nabi. 

  • Puasa Asyuraa Menghapus Dosa Setahun Yang Lalu

Saking penting nya puasa ini, puasa pada hari Asyuraa bisa menghapus dosa yang kita lakukan setahun yang lalu. Sebagaimana Hadis Yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah yang terdapat dalam buku Faatul Baari yang artinya "Sesungguhnya Puasa Asyuraa menghapus dosa setahun (Yang lalu) dan Puasa Arafah Menghapus dosa dua tahun (yang lalu dan yang akan datang)"

  • Pada Hari Asyura, Terjadi berbagai Peristiwa Penting.

Pada Hari Asyura, Terjadi berbagai Kejadian penting bagi Umat Islam: Selamatnya Nabi Musa dari Tentara Firaun, Mendaratnya Kapal Nabi Nuh setelah banjir Besar dan Meninggal nya Sayyidina Husein di Karbala.

  • Puasa Asyuraa , mensyukuri Selamatnya Nabi Musa dari Kejaran Firaun.

Sebagai umat islam, tentu nya kita mengimani nabi Musa sebagai Nabi yang wajib diimani, dan tentu saja tatkala kita mengetahui bahwa nabi Musa selamat dari kejaran tentara Firaun, kita pun berbahagia. Namun yang berbahagia bukan hanya umat Muslim saja, dahulu Umat Yahudi pun juga berbahagia untuk memperingati selamatnya nenek moyang mereka dan nabi Musa. 

Hal inilah yang membuat Nabi Muhammad heran, Tatkala beliau Sudah berada di Madinah dan melihat Orang Yahudi Berpuasa dan memakai pakaian yang indah lalu para wanitanya memakai perhiasan yang banyak.

 Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Ibnu Abbas berkata yang Artinya "Tatkala Rasulullah sampai di Madinah, beliau melihat orang yahudi berpuasa pada hari Asyuraa lalu rasul berkata "apa ini?" para sahabt menjawab " Hari ini adalah hari yang baik, Pada hari ini Bani Israil selamat dari Musuh mereka (Firaun) maka Musa berpuasa pada hari itu, Rasul berkata: Sesungguh nya saya lebih pantas (berpuasa) terhadap Musa dari pada kalian (Orang Yahudi) maka rasulullah berpuasa dan memerintahkan umat islam untuk berpuasa"

Nabi Muhammad marah, Orang Yahudi tidak pantas terhadap musa, karena bangsa yahudi adalah orang yang berkhianat kepada Musa, mereka mengingkari Nabi Musa tatkala beliau masih hidup, Umat Islam Lebih pantas mensyukurinya, maka saat itulah rasul menyuruh umat islam utk berpuasa pada Hari Asyura karena pada hari Asyuraa juga

  • Puasa Asyura boleh dilakukan Tanpa berpuasa sehari sebelumnya dan Sehari sesudahnya.

Rasulullah setelah memerintahkan Umat untuk berpuasa Asyuraa, juga menyuruh umat untuk melakukan puasa sehari sebelum nya atau sehari sesudahnya untuk membedakan dengan orang yahudi. Karena pada waktu itu Umat yahudi merayakan nya dengan berpuasa sehari saja.

Sebagaimana hadis riwayat Imam Muslim dari Ibnu Abbas yang Artinya; "berpuasalah hari Asyuraa dan bedakanlah dengan orang yahudi, dengan berpuasa sehari sebelum nya atau sesudahnya"

Lalu hadis nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang Artinya : Jika Aku Masih Hidup, aku akan berpuasa dari Hari kesembilan Muharram (sehari sebelum Asyuraa) lalu rasulullah wafat sebelum sempat melaksanakan nya.

Jadi Rasulullah SAW belum sempat melaksankan Puasa sehari sebelum Asyura karena beliau wafat pada tahun sebelumnya, beliau melaksanakan Puasa Asyuraa tanpa berpuasa sesudah nya atau sebelumnya

Lalu berdasarkan hadis Nabi itulah,  Ulama Dunia bersepakat yang ditulis dalam Kitab Fathul Baari, bahwa Puasa Asyuraa itu ada tiga tingkatan yang berbeda ganjaran pahala nya,

  • Tingkatan terendah Puasa Asyuraa adalah puasa sehari pada Hari Asyura saja, tanpa berpuasa sehari sebelum nya atau sesudahnya, dan puasa nya sah.
  • Tingkatan menengah Puasa Asyuraa adalah berpuasa sehari sebelum atau sesudah Hari Asyuraa.
  • Tingkatan tertinggi Puasa Asyuraa adalah berpuasa sehari sebelum puasa Asyura dan juga berpuasa sehari sesudah puasa Asyuraa. Inilah tingkatan tertinggi dan paling besar pahalanya.

Itulah tiga tingkatan yang ada pada Puasa Asyuura, dan lakukanlah sebagaimana yang kamu mampu, karena kadar kemampuan seseorang berbeda beda, intinya adalah kemudahan, maka lakukanlah mana yang mudah bagimu.

Selama ini berkembang anggapan yang salah kaprah ditengah masyarakat, bahwa puasa Asyuraa tidak sah jika tidak berpuasa sebelum nya atau sesudah nya, dan  anggapan ini salah, dan tidak berdasar kepada pendapat Ulama. Sehingga banyak masyarakat yang meninggalkan puasa Sunnah ini karena tidak sanggup puasa dua hari berturut turut. Padahal puasa sehari saja boleh.

Ada juga anggapan bahwa berpuasa pada Hari Asyuraa saja, maka itu adalah makruh. Anggapan ini juga tidak berdasar kepada pendapat Ijma' Ulama.

Berpuasa pada hari Asyuraa saja itu boleh, dan berpahala, namun pahala nya tidak sama dengan orang yang berpuasa sehari sesudah atau sebelum nya. karena semakin lama dia berpuasa, maka pahala nya akan semakin besar.

Sekianlah tulisan saya ini, semoga bisa menambah wawasan kita semua sebelum melaksanakan Puasa Asyuraa ini.

Silahkan Share Jika bermanfaat , Selamat Berpuasa!

(Referensi tulisan saya ini berasal dari Kitab "Faatul Baarii Bi Syarhi Shahih Al- Bukhari" pada Jilid ke 5 dan pada Bab Puasa Asyura halaman 443-450 yang ditulis Oleh Al - Hafiz Ibnu Hajar Al 'Asqalany)

Tareq Albana, Mahasiswa Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun