Mari kita mendoakan semoga ruh Anggara diterima di sisi Allah SWT dan diampuni dosa-dosanya serta ditempatkan di surga, Insya Allah.
Qisthas Hadi Permana
Meninggal karena sakit meningitis di Mesir
Pada awalnya beliau sempat dirawat di Rumah Sakit el-Humayat Abbasea, Cairo. Lalu karena keterbatasan tempat ICU khusus meningitis maka beliau di rujuk ke Rumah Sakit El-Humayat Banha secara gratis oleh Kementerian Kesehatan Mesir pada 17 September 2017.
Pada tanggal 19 September 2017 pukul 14.00 waktu Cairo, didapat diagnosis baru bahwa ada cairan cukup banyak di kepala Qisthas dan harus segera dikeluarkan dengan operasi sebelum menyebar ke bagian tubuh yang lain dan menyebabkan bahaya yang lebih besar bagi keselamatan beliau.
Pada ada hari yang sama, almarhum dipindahkan ke Rumah Sakit Banha University, karena RS El Humayat tidak tersedia dokter spesialis bedah syaraf dan otak. Dan pada tanggal 20 September dini hari Qishtas melakukan operasi.
Dan pada tanggal 22 September sekitar pukul 07.00 pagi waktu Cairo, Qisthas mahasiswa asal Jakarta itu dipanggil ke hadirat ilahi di Hari Jumat yang  merupakan hari yang mulia di mana hari yang jika ada orang yang meninggal di Hari Jumat maka dia meninggal dalam keadaan Husnul Khatimah atau wafat dalam keadaan yang baik.
Hingga saat ini, ucapan belasungkawa datang dari berbagai penjuru dunia, Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPI Dunia) dan Radio PPI Dunia melalui akun Instagramnya mengungkapkan rasa berduka yang sedalam-dalamnya atas kepergian dua sahabat kita ini, kita merasa begitu kehilangan mereka, dan jangan lupa kita panjatkan doa untuk mereka agar mereka tenang di alam barzakh. Dan kita doakan juga bagi keluarga yang ditinggal agar diberi kesabaran dan diberikan pahala dan surga atas Kesabaran Mereka itu. Amiiin.
Tareq Albana
Reporter Radio PPI DuniaÂ
Jumat, 22 September 2017 pukul 17.50, waktu Cairo.