Banyak dari mahasiswa yang gagal menghadapi tantangan itu dan mereka memilih untuk kembali ke tanah air karena tidak kuat. Hal ini tentu sangat disayangkan, apalagi setelah susah payah untuk ikut tes ini dan itu. Uang yang dikeluarkan pun sudah sangat banyak, sehingga akan membuat orang tua si mahasiswa akan sedih melihat anak nya pulang sebelum menyelesaikan study nya.
Saya tidak bermaksud untuk menakuti nakuti para calon mahasiswa, namun inilah kenyataan nya, dan diharapkan bagi para calon mahasiswa untuk mempersiapkan diri dan mental nya, termasuk mengumpulkan setiap informasi dari negara tujuan kuliah agar mereka bersiap dengan keadaan tersebut serta agar mereka tidak “ber- ekspektasi” yang terlalu tinggi sehingga akan menambah kekecewaan saja.
Sejati nya tantangan hidup di luar negeri bisa dihadapi dengan hati yang sabar dan tahan banting, Karena kuliah di luar negeri tidak hanya tentang belajar saja, namun ini juga sarana bagi kita untuk mempelajari perbedaan antar bangsa sehingga akan menambah pengetahauan dan wawasan kita serta akan memperluas cara berfikir kita agar kita menjadi orang yang bijaksana.
Jadi jika kita bisa melalui nya, maka kelak kita bisa menjadi orang yang berjiwa besar dan berfikiran yang luas. Wajar saja hal ini membuat para mahasiswa yang kuliah ke luar negri kebanyakan dari mereka menjadi “orang” ketika sudah kembali ke tanah air.
Itulah 2 tantangan yang akan dihadapi oleh setiap mahasiswa di luar negeri. Semoga akan membuat para calon mahasiswa semakin bersemangat dan semakin mempersiapkan diri mereka sebaik mungkin.
Salam.
30 Oktober 2017.
Tareq Albana dari negeri seribu menara, Kairo-Mesir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H