Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Harus Segera Dipilih Wali Chip dan Gubernur Chip

11 Mei 2021   12:10 Diperbarui: 11 Mei 2022   14:18 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Pixels/iStock Photo

Sebaiknya begini lho...

Penulis mengambil contoh fenomena kecenderungan sosial ini di Aceh sebagai daerah domisili penulis yang mudah menunjukkan fakta bahkan data disekitar lingkungan yang dapat dijangkau.

Di Aceh jabatan Wali adalah pemimpin yang bahkan dianggap berbau kesucian semacam Sultan yang dapat mempengaruhi publik dengan kebijakan dan prilakunya. Seharusnya wali dalam terminology umum adalah bapaknya rakyat Aceh tempat mereka mengadu nasib bahkan meminta. Apalagi gubernur dianggap oleh masyarakat sebagai jabatan yang sudah biasa dalam kontoversial dengan masyarakat. Lalu, apa hubungannya dengan tema tulisan ini?

Pertama, jika Game Chip yang digandrungi masyarakat sekarang disemua tingkatan dan sudah menjadi sumber pendapatan masyarakat, maka sudah perlu ditunjuk seorang Wali Chip dan jika perlu ada juga Gubernur Chip di Aceh untuk memanage aktivitas tersebut secara bijak. Karena masyarakat terbatas peluang kerja dan sementara pemerintah tidak pernah memandang hal itu sebagai tanggung jawabnya bahkan mereka tidak sedikitpun merasa malu hati dengan beban peluang usaha dan pekerjaan masyarakatnya. Karena itulah maka perlu masyarakat Aceh dibebaskan dari cengkeraman pemerintahan yang hanya menuntut kewajiban dan tidak sejalan dengan hak-haknya.

Kedua, Jika masyarakat Aceh dibiarkan hidupnya dengan cara-cara mereka sendiri maka sudah saatnya mereka memiliki struktur ekstra dalam masyarakat sehingga ada pembanding dengan pemerintah sekarang.

Ketiga, Pastinya akan terjadi kompetisi antar Wali Nanggroe dan Gubernur Aceh dengan Wali Chip dan Gubernur Chip Aceh. Dengan begitu rakyat akan lebih terlayani dan tidak semena-mena lagi peran dan fungsi mereka tentu akan optimal. Wali dan Gubernur Aceh juga akan introspeksi diri sehingga mereka bisa memberi lebih kepada rakyat Aceh agar tidak kalah dengan Gubernur Chip dan Wali Chip.

Keempat, Jika Game online yang menghasilkan Chip yang dapat ditukar dengan uang memberi lebih dan kesenangan kepada rakyat Aceh, dalih apa yang bisa mempertahankan pentingnya Wali  Nanggroe dan Gubernur Aceh dimata rakyat? Tentu saja lebih penting kebutuhan Wali Chip dan Gubernur Chip!

Peran dan fungsi mereka akan optimal dan bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mereka tidak membangkrutkan negara dan daerah.

Salam

Gambar: Pixels/iStock Photo
Gambar: Pixels/iStock Photo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun