Pahlawan politik hanya bisa menjadi pendukung karena lemah dukungan rakyat kepada partainya, sementara pemerintah berpotensi jatuh. Sementara yang beruntung dalam politik Indonesia adalah mereka yang memposisikan diri sebagai bunglon politik karena dianggap orang baik oleh rakyat. Semantara para penjajah dan kapitalis mendukung calon pemimpin yang bisa dikendalikannya dan bisa mengobok-ngobok konstitusi pemimpin tersebut. Golongan ini termasuk juga sikap tokoh politik dan pemimpin partai politik.
Karena itulah pemimpin di Indonesia tidak pernah memuaskan rakyat sebagaimana kepemimpinan yang berhasil sesungguhnya. Sementara Prof. Amien Rais justru tidak ingin Jokowi berhenti ditengah jalan sementara posisi politiknya justru versus Jokowi. Itulah sikap dalam berdemokrasi dan sikap kenegarwanannya untuk pertimbangan kepentingan bangsa yang lebih besar meski sebahagian politisi dan masyarakat menganggap ini sandiwara. Padahal itulah sikap yang sesungguhnya seorang Profesor politik M. Amien Rais sebagai negarawan.
Semoga dimasa yang akan datang hal ini akan berubah dan mereka yang sungguh-sungguh bersikap membela rakyat dan kebenaran merekalah yang mendapat manfaat dukungan politik rakyat sehingga yang menjadi pemimpin di negeri ini adalah mereka yang bersikap anti terhadap apa yang dilawan dan dikritiknya.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H