Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sistem Kepemimpinan Partai Politik Berandil Memelihara Sistem Kepemimpinan Penjajah

24 Februari 2021   21:28 Diperbarui: 24 Februari 2021   22:01 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat, Dengan kepala daerah harus membayar kewajibannya kepada pemilik modal maka menurut anda kepala daerah itu sebagai agen suara rakyat atau pemimpin rakyat?

Kelima, Dengan sistem pemilihan yang korup tersebut, keuntungan pemilik modal atas uang daerah dan negara, maka kontraktor daerah yang masyarakat lokal, apakah mereka dapat tumbuh secara profesional?

Keenam, Kepala Daerah yang pekerjaannya dengan sistem bekerja kepada pemilik modal, apakah kesenjangan sosial dapat diminimalisir?

Ketujuh, Kebijakan Partai politik dengan menunjuk pemimpin cabangnya sebatas kriteria orang berada dengan uang negara, apakah sudah tepat untuk merubah kondisi rakyat?

Meski kita tampilkan hanya tujuh pertanyaan namun ada seribu pertanyaan yang harus dijawab masyarakat untuk merubah masa depannya, dan melakukan pembagunan yang terarah serta tidak salah kaprah. Namun ilustrasi tersebut akan menjawab, kenapa kesejahteraan masyarakat daerah terpuruk dalam kemiskinan padahal kepala daerahnya berganti silih berganti dari berbagai model.

Selama mereka tidak memahami kunci dasar membangun rakyat maka selamanya masyarakat akan terperangkap dalam lingkaran setan.

Salam

via idntimes.com
via idntimes.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun