Sedangkan mereka yang menghujat tidak kita golongkan dalam kriteria ini, karena hujat adalah sentimen yang mempertaruhkan sikap suka atau tidak suka. Meskipun masyarakat kita masih dominan mengenal hujat dan membanggakan terhadap pelakunya tetapi kita harus bisa melihat perbedaannya. Karena apa? Tentu karena perbedaan masyarakat pintar dan tertinggal ada disana.
Sementara kritik jauh berbeda dengan hujat dan umpat meskipun kita masih saja menemukan itu di negara kita dalam urusan hidup berbangsa dan bernegara.
Anggap saja sebagai dinamika belajar mengajar bernegara demokrasi apalagi sistem penyelenggaraan negara semacam ini adalah budaya lumayan baru bagi masyarakat Indonesia. Perlu kemakluman dan kesabaran serta kematangan dalam menjalaninya.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H