Akibat kebijakan pemerintah yang dibatasi kepentingan mitra atau tuannya dan dirasa oleh kelompok politik lain dan rakyat maka terjadi perlawanan dan partai politik lain juga mendapat celah politik untuk bersikap berbeda, ditambah ormas yang bertentangan juga mengambil kesempatan untuk menentang pemerintah.
Dalam beberapa elemen politik tersebut, yang dianggap lawan berat sehingga diperlukan koloborasi politik besar, tentu ada empat macam :
Pertama, Partai politik lain dengan ideology yang berbeda
Kedua, Ormas dan masyarakat pengikut emosionalnya
Ketiga, Partai politik lain yang berkoloborasi dengan ormas dan berposisi sebagai pengguna daya ungkit politik yang kuat.
Keempat, Pimpinan partai politik atau pimpinan politik yang berpotensi membawa partai politik sebagai partai dominan dukungan, yang memungkinkan menjadi ancaman kekuasaannya.
Tentunya pilihan lawan bersama kekuasaan yang menguasai pemerintah sekarang ini mengarah pada politik yang berpotensi mengerus kekuasaannya atau berpotensi memenangkan pemilu dimasa selanjutnya.
Dalam dua arah lawan politik ini jika penguasa pemerintah ingin kita lihat dalam kualitas politik tentu mereka berada dalam pilihan ideology antara komunis dan liberalis, maksudnya pemerintah memahami pembangunan rakyat secara luas. Konyolnya bila terjebak dalam pengambilan keputusan politik sebatas rebutan kekuasaan negara, maknanya politik hanya ada untuk mengawal kekuasaan secara praktis dan bahkan pemerintah tidak pada tahapan politik membangun masa depan rakyatnya tapi sebatas merebut dan mempertahankan kekuasaan sebagaimana kelompok genk mengawal zona kekuasaannya.
Terimakasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H