Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menteri Agama Mendhalimi Rakyat Jika UIN Ar-Raniry Dibiarkan

7 November 2020   13:01 Diperbarui: 7 November 2020   13:05 1172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, Kordinasi lintas pengajar dan para guru besarnya amburadul.

Ketiga, Penempatan orang hanya berdasarkan sentimen para pendukung.

Keempat, Para guru besar yang seharusnya saling bekerjasama justru terjadi miskordinasi dan miskomunikasi

Kelima, Pihak lain sulit berpartisipasi untuk pembangunan

Keenam, Banyak yang mengundurkan diri dari jabatannya setelah pengangkatannya

Ketujuh, Lembaga akan berkonsentrasi dan berorientasi pada lobbying ke pejabat departemen dan meninggalkan fungsi kordinasi di daerah

Kedelapan, masyarakat akan terdidik dalam kebodohan jangka panjang karena perguruan tinggi memproduksi mesin-mesin pembodohan masyarakat, apalagi dalam sistem masyarakat feodal.

Kesembilan, Perguruan Tinggi itu hanya menjadi pilihan alternatif terakhir bagi para mahasiswa yang memilih lembaga pendidikannya.

Kesepuluh, Mentalitas seluruh jajaran aparatur termasuk mahasiswa-mahasiswinya terdegradasi pada kekuasaan dan jabatan birokrasi jauh dari semangat produktifitas.

Siapa yang Salah?

Pernahkah anda membaca berita atau mendengar seorang menteri mundur karena pesawat sering jatuh? Kemudian pernahkah anda membaca berita seorang menteri mundur karena tidak mampu menangani problem sosial dinegaranya yang menjadi tanggung jawabnya? Hal-hal tersebut merupakan standar manajemen negara yang sesungguhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun