Kedua, Kordinasi lintas pengajar dan para guru besarnya amburadul.
Ketiga, Penempatan orang hanya berdasarkan sentimen para pendukung.
Keempat, Para guru besar yang seharusnya saling bekerjasama justru terjadi miskordinasi dan miskomunikasi
Kelima, Pihak lain sulit berpartisipasi untuk pembangunan
Keenam, Banyak yang mengundurkan diri dari jabatannya setelah pengangkatannya
Ketujuh, Lembaga akan berkonsentrasi dan berorientasi pada lobbying ke pejabat departemen dan meninggalkan fungsi kordinasi di daerah
Kedelapan, masyarakat akan terdidik dalam kebodohan jangka panjang karena perguruan tinggi memproduksi mesin-mesin pembodohan masyarakat, apalagi dalam sistem masyarakat feodal.
Kesembilan, Perguruan Tinggi itu hanya menjadi pilihan alternatif terakhir bagi para mahasiswa yang memilih lembaga pendidikannya.
Kesepuluh, Mentalitas seluruh jajaran aparatur termasuk mahasiswa-mahasiswinya terdegradasi pada kekuasaan dan jabatan birokrasi jauh dari semangat produktifitas.
Siapa yang Salah?
Pernahkah anda membaca berita atau mendengar seorang menteri mundur karena pesawat sering jatuh? Kemudian pernahkah anda membaca berita seorang menteri mundur karena tidak mampu menangani problem sosial dinegaranya yang menjadi tanggung jawabnya? Hal-hal tersebut merupakan standar manajemen negara yang sesungguhnya.