Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apakah Pemimpin Partai Politik di Indonesia Mempengaruhi Rakyat Secara Kualitas Politik?

25 Oktober 2020   22:52 Diperbarui: 14 November 2020   08:53 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedua, partai politik menjadi tabu terlibat dalam kegiatan-kagiatan rakyat yang berbau protes sosial.

Ketiga, pengikut dan pendukung partai politik hanya sebatas kader yang direkayasa loyalitasnya, padahal mereka hanya terikat dengan kepentingan yang sempit sebatas mendapatkan fasilitas bertahan hidup dan ada juga kelompok dalam partai yang sebatas mencari akses untuk kemapanan hidup pribadinya.

Keempat, rakyat menghormati pemimpin partai politik dalam perspektif status sosialnya sebagai orang berpengaruh dan sebagai orang kaya dermawan mereka tidak pernah mempertanyakan ilmu atau jalan hidup kepadanya.

Kelima, rakyat dalam ketakutan menghadapi pemimpin politik karena berpeluang mengancam kehidupannya.

Keenam, secara rata-rata masyarakat akan patuh dan tunduk dihadapan pemimpin politik tetapi mengomel dibelakangnya dalam diam atau merahasiakannya.

Ketujuh, tidak ada ruang debat dan tukar pendapat antara rakyat dan pemimpin politik, ruang langsung itu hanya diisi oleh fasilitator atau dunia asistensi pemimpin tersebut.

Kedelapan, masyarakat cenderung memposisikan dirinya sebagai apolitik karena kesulitannya menjangkau sikap pemimpin politik yang tidak memberi tempat kepadanya.

Kesembilan, keijakan pemerintah senantiasa bertentangan dengan harapan rakyat namun kebijakan itu berjalan dengan cara dipaksakan meski pada akhirnya rakyat harus menerimanya, sementara partai politik tetap saja berpihak kepada pemerintah dan mereka hanya menggali dalih untuk disuguhkan kepada rakyat.

Kesepuluh, partai politik dalam membuat keputusan-keputusan internalnya apa lagi eksternal tidak mempertimbangkan pendapat dan sikap rakyat. 

Kesebelas, meski partai politik berjumlah banyak namun sebahagian besar berada dalam konspirasi, karena pada hakikatnya semua partai itu tidak bisa dibedakan ajarannya kecuali perbedaan itu hanya ada pada simbolik.

Kedua belas, para pemimpin partai politik rakus kekuasaan karena mereka sulit memperoleh kekuasaan secara dominan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun