Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Mantan Pemimpin Partai Politik

Semua orang terlahir ke dunia dengan tanpa sehelaipun benang, maka yang membedakannya adalah pelayanan kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kenapa Ada Fitnah dan Fitnah Waljamaah atau Pembunuhan Karakter dalam Politik Kita?

28 Oktober 2024   13:52 Diperbarui: 23 November 2024   01:00 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : pexels

6. Kalau mereka memilih semua yang terbaik misalnya tidak primordial, tidak memaksakan agama pada agama lain, tidak memaksakan kedaerahan, tidak memaksakan nasionalisme dan membangun kesadaran sosial, karena pada dasarnya ideologi tidak dapat dipaksakan. Maka tidak ada hukuman bagi kurang kualitas berdaerah, kualitas nasionalisme bahkan dalam ideologi teologis sekalipun.

Nah, kalau semua definisi mereka sudah paham dan dewasa tentu mereka akan menjadi warga mumpuni diantara sepuluh orang tersebut tidak ada yang menjadi korban fitnah atau pembunuhan karakter dengan kata lain mereka semua menjadi warga yang utuh yakni semua mereka khalifah.

Baik mari kita lihat untuk perbandingan dalam definisi yang merusak rakyat disuatu daerah diluar pulau diatas,

Pembunuhan karakter adalah tindakan menjatuhkan reputasi seseorang, seringkali dengan menyebarkan informasi yang salah atau melebih-lebihkan kesalahan kecil.

Dampaknya tidak berbeda dengan bully terhadap orang atau kelompok orang yang berpotensi mendistorsi nilai kebaikan menjadi nilai keburukan pada rakyat.

Dalam dunia politik, tindakan ini sering dilakukan karena beberapa alasan:

Perebutan kekuasaan: Menjatuhkan lawan politik dapat meningkatkan peluang untuk memenangkan pemilihan atau meraih posisi yang diinginkan.

Menghalangi lawan:
Dengan merusak reputasi lawan, mereka menjadi kurang dipercaya dan sulit untuk mendapatkan dukungan.

Memperkuat posisi sendiri: Serangan terhadap lawan politik seringkali dilakukan untuk mengalihkan perhatian dari kekurangan diri sendiri.

Membalas dendam: Tindakan ini bisa menjadi bentuk balas dendam atas tindakan yang dianggap merugikan sebelumnya.

Membentuk opini publik: Dengan mengontrol narasi, politikus dapat mempengaruhi pandangan publik terhadap isu tertentu atau calon tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun