Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Mantan Pemimpin Partai Politik

Semua orang terlahir ke dunia dengan tanpa sehelaipun benang, maka yang membedakannya adalah pelayanan kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kenapa Ada Fitnah dan Fitnah Waljamaah atau Pembunuhan Karakter dalam Politik Kita?

28 Oktober 2024   13:52 Diperbarui: 23 November 2024   01:00 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : pexels

2. Warga negara adalah kepala keluarga. Walau anak dan istri mereka bukan warga negara tetapi memiliki perwakilan

3. Pengadilan adalah pengadilan rakyat dimana hakimnya perkasus mereka pilih diantara mereka.
4. Saksi adalah bukti otentik dan pendapat semua warga
5. Gubernur mereka adalah peraturan tersebut (konstitusi).

Program pemerintah hanya satu macam saja, warga negara itu bisa memilih ingin berusaha dibidang apa, tinggal mengajukan kredit pada bank pemerintah dan hanya satu kali seumur hidupnya dan setelah lunas cicilan dipertimbangkan kembali untuk perluasan usahanya.

Jadi warga negara itu semuanya terlihat sejahtera, bahagia, memiliki kapal penangkap ikan, dan setiap hari beraktivitas rutin. Mereka tidak pernah meminta BLT, tidak pernah menjilat pemerintah, tidak pernah ada yang kena hukuman mati, tidak pernah berbuat yang merugikan rakyat lain. Etika dan peradaban tidak perlu pembahasan terbangun dengan sendirinya dengan budaya hidup sehari-hari.

Yang paling penting tidak ada gubernur baik atau buruk, adil atau curang, tidak ada pemimpin bodoh yang jadi lelucon atau pintar, tidak ada kesenjangan sosial, tidak ada perdebatan selain dalam pengadilan, pengadilanpun tidak pernah terjadi terhadap warganya.

Yang ingin saya sampaikan adalah, apa pengikat persatuan yang terbaik diantara mereka yang sepuluh orang ini sehingga mereka menjadi orang yang hidup normal dan bahagia yang dapat menghilangkan faktor saling merusak dan telah berlangsung selama dua puluh tahun belakangan ini sehingga mereka tinggal 10 orang kepala keluarga.

1. Jika mereka dominan berpikir primordial tentu akan tiba pada pertanyaan dimana kampung asalnya, buyutnya berasal dari mana, potensi pecah belah sangat terbuka.

2. Kalau mereka berpikir dominan dalam agama tentu mereka mereka memiliki kepercayaan masing-masing, ada yang beragama Hindu, Budha, Kristen katolik, protestan dan Islam. Dalam hal ini masih besar potensi perpecahan sesama.

3. Kalau mereka pilih alat pemersatunya kedaerahan maka pasti diantara mereka ada yang berpotensi kibus atau pengkhianat, kalau mereka berpikir menetapkannya tentu akan ada yang harus di hukum mati dan jumlah mereka akan berkurang.

4. Kalau mereka berpikir alat pemersatunya Nasionalisme, hampir dapat dipastikan mereka banyak yang sama walau masih ada yang berbeda dan mereka akan ada yang harus dihukum mati lagi.

5. Kalau mereka berpikir demokrasi sudah pasti terjebak dalam kebebasan, prilaku mereka akan saling mensiasati dan mengambil keuntungan pribadi yang berlebihan. Terutama fitnah dan pembunuhan karakter kiri kanan dan menyebabkan mereka saling merusak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun