Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Mantan Pemimpin Partai Politik

Semua orang terlahir ke dunia dengan tanpa sehelaipun benang, maka yang membedakannya adalah pelayanan kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Rakyat Cenderung Memilih Pemimpin dengan Resiko Minim Demi Generasinya, Bagaimana Menyiasati Memilih Tanpa Pilihan Terbaik?

4 Oktober 2024   14:18 Diperbarui: 23 November 2024   10:11 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Tarmidinsyah


Pemimpin, baik itu di tingkat pemerintahan, organisasi, atau komunitas, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku, sikap, dan pandangan rakyatnya.

Ini karena pemimpin seringkali menjadi panutan, pembuat keputusan, dan representasi dari nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok.

Baca artikel ini sampai habis jangan diskip karena anda akan mendapat kesimpulan di akhir narasi politik sosial ini sebagai suatu ideologi yang berlaku dalam masyarakat kita.

Beberapa cara pemimpin membentuk rakyat:

 * Keteladanan: Tindakan dan perilaku pemimpin menjadi cermin bagi rakyatnya. Jika pemimpin jujur, bekerja keras, dan peduli, maka rakyat cenderung meniru sifat-sifat tersebut.

 * Visi dan Misi: Pemimpin yang memiliki visi yang jelas dan misi yang inspiratif dapat memotivasi rakyat untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama.

 * Kebijakan Publik: Kebijakan yang dibuat oleh pemimpin secara langsung memengaruhi kehidupan sehari-hari rakyat. Kebijakan yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat, sedangkan kebijakan yang buruk dapat menimbulkan ketidakpuasan.

 * Komunikasi: Cara pemimpin berkomunikasi dengan rakyat sangat penting. Komunikasi yang efektif dapat membangun kepercayaan, meningkatkan partisipasi, dan mengatasi konflik.

 * Budaya Organisasi: Dalam konteks organisasi, pemimpin berperan dalam membentuk budaya organisasi. Budaya yang positif dan produktif dapat meningkatkan kinerja karyawan dan mencapai tujuan organisasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan rakyat oleh pemimpin:

 * Karakter Pemimpin: Integritas, kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, dan visi merupakan beberapa karakter penting yang dimiliki seorang pemimpin.

 * Konteks Sosial dan Politik: Kondisi sosial, politik, dan ekonomi suatu negara juga mempengaruhi sejauh mana seorang pemimpin dapat membentuk rakyatnya.

 * Media Massa: Media massa memiliki peran penting dalam membentuk opini publik dan menyebarkan informasi tentang pemimpin dan kebijakannya.

Pemimpin yang kaku dan otoriter cenderung menyebabkan rakyat  menjadi apatis dan tidak percaya pada pemerintah. Pemimpin korup  menghasilkan rakyat korup.

Sementara pemimpin bodoh" tidak selamanya menghasilkan rakyat yang pasti bodoh, hal ini adalah sebuah generalisasi dan ini menjadi hipotesa sosial yang menarik untuk dikaji satu persatu :

1. Pemimpin Korup:
   
Sejarah mencatat banyak kasus di mana pemimpin korup menciptakan budaya korupsi di masyarakat.

Mereka menjadi panutan buruk, menunjukkan bahwa tindakan melanggar hukum demi keuntungan pribadi adalah hal yang dapat diterima.

Siklus Korupsi: Anak-anak belajar dari orang dewasa di sekitar mereka.

Jika melihat pemimpinnya korupsi, mereka cenderung meniru perilaku tersebut.

2. Pemimpin Bodoh:
   
Ketidakmampuan Memimpin:

Pemimpin yang kurang kompeten seringkali membuat keputusan yang buruk, yang berdampak negatif pada masyarakat.

Kegagalan dalam memimpin dapat membuat masyarakat kehilangan kepercayaan pada pemerintah.

Kurangnya Inspirasi: Pemimpin yang bodoh sulit menginspirasi rakyatnya untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Mereka tidak mampu memberikan visi yang jelas dan arah yang tepat bagi negara.

Namun, penting untuk diingat bahwa:

Bukan Satu-satunya Faktor: Meskipun pemimpin memiliki pengaruh besar, faktor lain seperti kondisi sosial, ekonomi, dan budaya juga berperan dalam membentuk karakter masyarakat.

Potensi Perubahan: Individu memiliki kebebasan untuk memilih dan bertindak. Tidak semua orang akan mengikuti jejak pemimpin yang korup atau bodoh.

Peran Pendidikan: Pendidikan yang berkualitas sangat penting untuk membentuk masyarakat yang kritis dan berintegritas, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh pemimpin yang buruk.

Kesimpulan:

Pernyataan tersebut memiliki kebenarannya, tetapi perlu diingat bahwa hubungan antara pemimpin dan rakyat adalah kompleks.

Pemimpin yang baik dapat menginspirasi perubahan positif, sementara pemimpin yang buruk dapat merusak masyarakat.

Penting bagi kita untuk memilih pemimpin yang bijaksana, berintegritas, dan berkompeten.

Oleh karena itu seandainya ada persepsi masyarakat secara rata-rata tidak dapat kita tutup-turupi pada masyarakat daerah anda menghadapi pilihan seperti ini maka antara pemimpin korup dan pemimpin bodoh, tentu anda harus membuat pilihan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dengan pemimpin yang paling mungkin anda tolerir antara bodoh dan korup.

Mari kita bahas dan diskusikan dengan masyarakat, kemudian jika ingin menjadi masyarakat berdaulat, tinggal diadakan kongres rakyat sipil untuk memutuskan disetiap daerah yang terbaik untuk daerahnya.

Penulis yakin siapa yang paling ikhlas menerima status tersebut, maka dialah yang akan menang. Minimal mereka mengakui dan perlu masyarakat mengingatkan dirinya agar menjadi lebih lebih pintar dan tidak bodoh lagi dan satu lagi calon untuk tidak korup lagi.

Kenapa demikian?

Jawabannya adalah : Karena kecenderungan rakyat kita memilih simpatik yang mau merendah (tapi ingat rendah hati).

Tentu anda yang membaca menganggap ini sebagai ide gila, tetapi yang berani melakukannya dialah yang akan dipilih rakyat.

Gampangkan......???

Gram....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun