Nah, birokrator korup temannya ya politisi burik atau ada satu lagi profesi akademisi burik.
Sebenarnya kelas birokrator dalam karakternya secara optimal hanya membentuk mereka sebagai pekerja teknis, dan hanya masyarakat yang tertinggal yang memilih birokrator untuk pemimpinnya. Karena mereka hidup dibiayai negara dan tidak pernah menghadapi hidup sebagaimana rakyat biasa. Kemudian kenapa  ada politisi mengajak mendukungnya? jawabannya karena mereka mentalitasnya sama merampas hak-hak rakyat dalam ekonomi dan politiknya.
Baik kita mambahas  politisi maupun birokrator yang profesional memiliki peran penting dalam kepemimpinan pemerintah daerah, namun keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Ingat ini bukan birokrator bermental korup dan politisi burik yang jahat sebagaimana saya terangkan di atas.
Politisi:
 * Kelebihan:
Â
* Visi dan Misi: Biasanya memiliki visi yang jelas untuk daerah dan memiliki kemampuan untuk mengartikulasikan visi tersebut kepada masyarakat.
* Legitimasi:
Mendapatkan mandat langsung dari masyarakat melalui pemilihan umum.
* Fleksibilitas:
Lebih fleksibel dalam merespons perubahan dan tuntutan masyarakat.
 * Kekurangan:
* Jangka Pendek: Seringkali lebih fokus pada kepentingan jangka pendek (pemilu berikutnya) daripada pembangunan jangka panjang.
* Populisme:
Terkadang terjebak dalam politik populisme demi meraih suara.
* Kurang Spesifik:
Mungkin kurang memiliki pengetahuan teknis dalam pengelolaan pemerintahan.